Bom mobil di Somalia (Foto: AFP)
Mogadishu, Jurnas.com - Presiden Somalia, Hassan Sheikh Mohamud, menyerukan bantuan internasional bagi korban luka-luka dalam insiden bom mobil, yang menewaskan setidaknya 100 warga sipil.
Hingga hari ini, Senin (31/10), sejumlah buldoser dikerahkan untuk membersihkan lokasi ledakan di ibu kota Mogadishu, dan menemukan mayat-mayat yang masih terperangkap di bawah reruntuhan.
Serangan akhir pekan lalu juga melukai lebih dari 300 orang, diklaim oleh kelompok jihad Al-Shabaab dan merupakan yang serangan paling mematikan di negara Tanduk Afrika yang rapuh dalam lima tahun terakhir.
"Kami mengimbau masyarakat internasional, saudara-saudara Somalia, dan saudara dan atau mitra Muslim lainnya untuk mengirim dokter ke Somalia untuk membantu rumah sakit merawat orang-orang yang terluka," kata Presiden Hassan Sheikh Mohamud dikutip dari AFP.
Dia memperingatkan bahwa jumlah korban tewas bisa meningkat, karena rumah sakit dengan fasilitas tidak lengkap kebanjiran pasien. Somalia saat ini tercatat sebagai negara dengan sistem kesehatan terlemah di dunia.
DPR Kutuk Keras Aksi Terorisme di Moskow Rusia
"Kami tidak dapat menerbangkan semua jumlah orang yang terluka ini. Siapapun yang dapat mengirim kami, kami minta untuk mengirimi kami," kata Mohamud.
Sementara itu, Perdana Menteri Hamza Abdi Barre telah memerintahkan sekolah ditutup sehingga siswa dapat mengambil bagian dalam donor darah nasional.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan pada Minggu kemarin menyatakan bahwa pihaknya siap membantu pemerintah merawat yang terluka, dan memberikan perawatan trauma.
KEYWORD :Bom Mobil Somalia Bantuan Internasional Terorisme