Aplikasi Twitter (Foto: Techcrunch)
JAKARTA, Jurnas.com - Salah satu pendiri dan mantan CEO Twitter, Jack Dorsey meminta maaf kepada staf perusahaan karena menumbuhkan raksasa media sosial "terlalu cepat" sehari setelah sekitar setengah dari 7.500 karyawan perusahaan dipecat oleh pemilik baru Elon Musk.
"Saya menyadari banyak yang marah kepada saya," tulis Dorsey, yang ikut mendirikan Twitter pada 2006 dan mengundurkan diri sebagai CEO tahun lalu.
"Saya memiliki tanggung jawab mengapa semua orang berada dalam situasi ini: saya mengembangkan ukuran perusahaan terlalu cepat. Saya minta maaf untuk itu," katanya di Twitter.
Banyak karyawan Twitter telah menunggu mantan bos mereka, seorang tokoh karismatik dan berpengaruh di Silicon Valley, untuk bereaksi setelah Musk, orang terkaya di dunia, mengambil alih platform seminggu yang lalu dalam kesepakatan kontroversial.
Dorsey telah mendukung pengambilalihan oleh Musk, menyebutnya jalan yang benar dalam sebuah unggahan Twitter pada bulan April. "Orang-orang di Twitter dulu dan sekarang kuat dan tangguh," tulis Dorsey Sabtu (5/11).
"Mereka akan selalu menemukan jalan tidak peduli betapa sulitnya saat ini," sambungnya.
Dorsey meninggalkan dewan direksi Twitter awal musim semi ini, tetapi tetap menjadi pemegang saham tidak langsung di perusahaan.
Musk menyelesaikan akuisisi raksasanya senilai US$44 miliar akhir pekan lalu dan dengan cepat mulai membubarkan dewannya dan memecat kepala eksekutif dan manajer puncaknya.
"Saya berterima kasih dan mencintai semua orang yang pernah bekerja di Twitter," cuit Dorsey. "Saya tidak berharap itu menjadi timbal balik pada saat ini atau selamanya dan saya mengerti."
Sumber: AFP
KEYWORD :CEO Twitter Jack Dorsey Elon Musk