Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden berbicara tentang janji pemerintahannya untuk menyumbangkan 500 juta dosis vaksin virus corona Pfizer (PFE.N) ke negara-negara termiskin di dunia, selama kunjungan ke St Ives di Cornwall, Inggris, pada 10 Juni 2021. (Foto: Reuters/Kevin Lamarque)
JAKARTA, Jurnas.com - Para pemimpin global yang tengah menghadiri pertemuan G20 di Bali, Indonesia, mengadakan pertemuan darurat pada hari Rabu setelah ledakan mematikan di Polandia.
Menurut Ukraina dan pihak berwenang Polandia, serangan tersebut disebabkan oleh rudal buatan Rusia.
Pertemuan itu diselenggarakan oleh Presiden AS Joe Biden, kata Gedung Putih, setelah dua orang tewas dalam ledakan di Przewodow, sebuah desa di Polandia timur dekat perbatasan dengan Ukraina.
Para pemimpin dari Amerika Serikat (AS), Jerman, Kanada, Belanda, Jepang, Spanyol, Italia, Prancis, dan Inggris ikut serta dalam pertemuan tersebut.
Semua kecuali Jepang adalah anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (North Atlantic Treaty Organization/NATO), aliansi pertahanan yang juga mencakup Polandia.
Tekad bahwa Moskow yang harus disalahkan atas ledakan itu dapat memicu prinsip pertahanan kolektif NATO yang dikenal sebagai Pasal 5, di mana serangan terhadap salah satu anggota aliansi Barat dianggap sebagai serangan terhadap semua, memulai pertimbangan tentang respons militer potensial.
Para pemimpin secara singkat terlihat bersama di sekitar meja konferensi pada awal pertemuan. Biden berkata "tidak" ketika wartawan bertanya apakah dia bisa membagikan apa yang dia ketahui tentang ledakan itu. Ia tidak berkomentar ketika ditanya tentang keterlibatan apa yang mungkin dimiliki Rusia.
Para pejabat mengatakan tidak jelas berapa lama pertemuan itu akan berlangsung.
Polandia memanggil duta besar Rusia untuk Warsawa untuk meminta penjelasan setelah Moskow membantah bertanggung jawab.
Sumber: Reuters
KEYWORD :Joe Biden Pertemuan Darurat KKT G20 Bali Anggota NATO Polandia