Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo. (Foto: Ist)
JAKARTA, Jurnas.com - Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo mengajak para petani menjadi petani pengusaha milenial yang berorientasi pada kebutuhan pasar atau konsumen.
"Ancaman krisis pangan global dapat diantisipasi jika petani mau mengubah cara berpikir konvensionalnya menjadi petani pengusaha milenial," kata Mentan Syahrul pada acara Mendadak Anchor, Jakarta, Kamis (24/11).
Mentan Syahrul mengatakan, petani milenial yang mempunyai militansi tinggi dan akrab dengan teknologi informasi harus menjadikan pertanian sebagai profesi mendapatkan keuntungan.
"Bertani tidak hanya untuk kebutuhan diri sendiri. Kita harus berpikir kepada apa sih yang dibutuhkan dunia. Ekspor Indonesia tumbuh di atas 38 persen, tidak pernah dicapai itu sebelumnya. Itu tandanya pertanian terbuka untuk kita akses sebagai profesi khususnya untuk perdagangan," tegas Mentan.
Politisi dari Partai NasDem dan mantan gubernur Sulawesi Selatan itu mengatakan bahwa berprofesi sebagai petani di zaman sekarang sama dengan memastikan diri sendiri tidak miskin.
"Kalau dulu ada anggapan petani itu miskin, sekarang tidak. Petani itu orang yang tidak memastikan dirinya miskin. Kenapa? makanannya pasti sudah siap. Kelebihannya (produksi) mereka dia bisa jual. Kalau tidak bisa dijual dibagikan kepada orang lain," kata Mentan.
Ia mengatakan, Kementan bekomitmen mencetak 2,5 juta petani pengusaha milenial di seluruh Indonesia. Pemberdayaan petani pun terus dilakukan secara masif melalui pelatihan dan pendidikan, dukungan sistem digital, dan bantuan pembiayaan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR).
"Bapak Presiden sudah menggulirkan KUR. Sekarang, kita selalu bersoal dengan modal. Nah, sekarang pake modal, tapi jangan dibantu. Masa lalu itu dibantu. Yang ada sekarang pakai gagasanmu dan terapkan pelatihan-pelatihanmu," imbuhnya.
KEYWORD :
Petani Pengusah Milenial Syahrul Yasin Limpo