Rektor Universitas Bengkulu, Retno Agustina Ekaputri (tengah) bersama Tim Presstour Kemdikbudristek (Foto: Muti/Jurnas.com)
Jakarta, Jurnas.com - Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) berhasil menciptakan kegiatan perkuliahan yang variatif dan menyenangkan. Demikian disampaikan oleh Wakil Rektor III Universitas Bengkulu, Candra Irawan.
Kata Candra, sebelumnya kegiatan mahasiswa di kampus hanya berfokus pada studi yang mereka tempuh. Sementara itu, dunia kerja masa kini menuntut mahasiswa memiliki skill lintas keilmuan.
Karena itu, Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) yang merupakan bagian dari program MBKM, menjadi salah satu solusi bagi mahasiswa UNIB yang ingin mempelajari keilmuan di luar program studinya.
"Pertukaran Mahasiswa Merdeka membuat mahasiswa bebas memilih program studi yang ingin dia masuki, serta menambah bidang kompetensi keahlian yang dia ambil," kata Candra di sela-sela kegiatan Press Tour Praktik Baik Merdeka Belajar Kampus Merdeka Kemdikbudristek, di Universitas Bengkulu, Bengkulu pada Kamis (1/12).
"Misalnya, mahasiswa Fakultas Hukum ketika mengikuti PMM mungkin dia tidak mengambil Hukum tapi IT. Apa gunanya? Kalau dulu tidak ada, tapi kalau sekarang hukum harus bersentuhan hal-hal yang terkait teknologi. Lahirlah forensik," imbuh dia.
Dengan kesempatan belajar lintas keilmuan ini pula, lanjut Candra, lulusan perguruan tinggi memiliki wawasan yang lebih luas dibandingkan sebelum adanya program tersebut.
"Jadi, intinya MBKM ini memberikan peluang bagi mahasiswa untuk meningkatkan kompetensi keilmuan," ujar dia.
Bukan hanya PMM, program MBKM lainnya seperti Kampus Mengajar juga cukup diminati di Universitas Bengkulu. Alvin, mahasiswa dari Prodi Pendidikan Bahasa Inggris yang ditempatkan di SD Negeri 24 Bengkulu Tengah, antusias saat mengikuti program ini.
Menurut dia, Kampus Mengajar mengajarkannya selama empat bulan merasakan perjuangan menjadi seorang guru yang berjuang mencerdaskan peserta didik di pelosok negeri.
"Selama mengikuti kegiatan, saya belajar untuk menjadi seseorang yang memilki kemampuan memimpin peserta didik. Dan juga, saya paham bahwasanya pendidikan merupakan hal yang sangat penting. Tugas mahasiswa untuk memajukan pendidikan jadi lebih baik," kata Alvin.
Pengalaman berbeda didapati oleh Hamzah, mahasiswa Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar UNIB yang bertugas di SD 101 Bengkulu. Melalui Kampus Mengajar, dia terlatih untuk menggunakan berbagai media pembelajaran saat mengajar di depan kelas.
"Saat pembelajaran kami menampilkan pembelajaran berbeda. Misalnya, menyanyi untuk menghafal rumus-rumus matematika. Kami coba cari-cari dari berbagai sumber misalnya Youtube, untuk menemukan metode pembelajaran yang menyenangkan," ungkap Hamzah.
Sementara itu, Rektor Universitas Bengkulu, Retno Agustina Ekaputri mengatakan bahwa mahasiswa sangat antusias menyikapi berbagai program MBKM, sejak diterbitkannya Permendikbud Nomor 3 Tahun 2020, terutama hak belajar di luar kampus sebanyak 20 SKS bagi mahasiswa.
Di tahun yang sama, lanjut Retno, UNIB juga menerbitkan Peraturan Rektor Nomor 25 tentang Peraturan Akademik. Dalam regulasi tersebut, terdapat sejumlah pasal yang mengatur tentang pelaksanaan hak belajar ini.
"Di samping menerbitkan Peraturan Rektor tentang peraturan akademik, UNIB juga menerbitkan buku pedoman pelaksanaan MBKM, di mana buku tersebut menjadi acuan seluruh civitas akademik dalam melaksanakan program MBKM, baik yang dikelola kementerian maupun yang dikelola oleh perguruan tinggi sendiri atau MBKM mandiri," tutup Retno.
KEYWORD :MBKM Merdeka Belajar Kampus Merdeka Kemdikbudristek Universitas Bengkulu