Kegiatan Temu Karya Tata Rias Pengantin 2022 (Foto: Ist)
Jakarta, Jurnas.com - Direktorat Pendidikan Vokasi (Ditjen Diksi) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek), mengimbau Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Tata Rias Pengantin, agar terus berinovasi dalam mengembangkan tata rias.
Direktur Lembaga Kursus dan Pelatihan Ditjen Diksi, Wartanto mengatakan, saat ini tercatat 180 jenis tata rias pengantin yang sudah dibakukan, serta masih banyak lagi yang belum digali, sebagai karya gemilang nenek moyang yang harus dilestarikan. Modifikasi dan inovasi dibutuhkan sesuai dengan kondisi kekinian.
"Apapun modifikasinya, itu tidak akan mengurangi ciri dan kekhasan yang dimiliki masing-masing daerah," kata Wartanto dalam kegiatan `Temu Karya Tata Rias Pengantin 2022: Melestarikan Warisan Leluhur Budaya melalui Tata Rias Pengantin` di Jakarta pada Selasa (13/12) kemarin.
Wartanto melanjutkan, tata rias pengantin dapat dipertahankan, meski dibutuhkan langkah-langkah bagaimana cara melestarikannya. Salah satu contohnya dalam upacara pernikahan.
"Kita dapat memakai pakaian dan rias pengantin sesuai dengan pilihan dan kebanggan kita yang merupakan warisan nenek moyang yang telah diakui dunia," terang Wartanto.
Dalam sambutannya, Wartanto memberikan apresiasi luar biasa kepada para peserta yang akan merumuskan tata rias pengantin ke depannya. Dia juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam kemajuan tata rias Indonesia.
"Tugas kami adalah memfasilitasi keinginan masyarakat yang ingin mengembangkan diri di bidang tata rias pengantin," ujar Wartanto.
Ketua Panitia Temu Karya Tata Rias Pengantin 2022, Musyarafah Mahfud mengatakan kegiatan ini digelar oleh Asosiasi Ahli Rias Pengantin Modifikasi dan Modern Indonesia (Katalia) dan Himpunan Ahli Rias Pengantin Indonesia (HARPI) Melati, dengan menggandeng Himpunan Pimpinan Pendidik Pelatihan dan Kewirausahaan Indonesia (HP3KI).
Diharapkan kegiatan tersebut dapat menggali aspirasi-aspirasi penata rias pengantin muda serta menyosialisasikan tatanan baku warisan budaya bangsa tentang standar tata rias pengantin tradisional maupun modifikasi.
"Kami berharap peserta dapat mengambil manfaat dari acara ini untuk tata rias ke depan," kata Musyarafah.
Diketahui, acara Temu Karya Tata Rias Pengantin 2022 diikuti oleh 170 peserta penata rias dari berbagai daerah di Indonesia. Selain diskusi yang menghadirkan narasumber dari beberapa instansi terkait, acara tersebut juga menampilkan peragaan busana pengantin tradisional maupun modifikasi dari daerah Jawa, Kalimantan Timur, Lampung, Makassar, dan Bali.
KEYWORD :Tata Rias Pengantin Ditjen Diksi Kemdikbudristek Wartanto