Ketua Yayasan Kanker Payudara Indonesia, Linda Agum Gumelar (Foto: Muti/Jurnas.com)
Jakarta, Jurnas.com - Setiap tahun, 22 Desember diperingati sebagai Hari Ibu. Namun, sebagian masyarakat masih banyak yang menyamakan Hari Ibu dengan Mother`s Day yang jatuh pada 10 Mei.
Ketua Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI), Linda Agum Gumelar, mengatakan bahwa Hari Ibu di Indonesia memiliki sejarah yang berbeda. Hari istimewa ini erat kaitannya dengan pergerakan kaum perempuan pada zaman pra-kemerdekaan.
Linda menjelaskan, Sumpah Pemuda yang terjadi pada 28 Oktober 1928 memberikan semangat bagi perempuan Indonesia, yang sebelumnya sudah membentuk organisasi-organisasi kecil di berbagai wilayah Indonesia.
Kejutan Mother`s Day untuk Emily Blunt, John Krasinski Sebut Putrinya Persiapkan Segalanya
Meski mengalami keterbatasan akses dan komunikasi, berbagai organisasi perempuan ini akhirnya memutuskan untuk menggelar Kongres Perempuan pertama di Yogyakarta pada 22 Desember 1928, kurang dari dua bulan setelah momentum Sumpah Pemuda.
"Mereka ingin memperjuangkan kemerdekaan Indonesia seperti halnya laki-laki, mendapatkan hak-haknya, karena pada zaman itu banyak perempuan yang tidak boleh mendapatkan edukasi dan harus menikah muda," kata Linda dalam kegiatan `Bincang Online Inspiratif: Perempuan Indonesia Pribadi Tangguh dan Mandiri` beberapa waktu lalu.
Kongres Perempuan ini, lanjut Linda, terus diadakan setiap lima tahun sekali. Bertepatan dengan Kongres Perempuan ketiga pada 22 Desember 1938, akhirnya 22 Desember ditetapkan sebagai Hari Ibu hingga saat ini.
"Hari ibu di sini memperingati tonggak sejarah bagi kaum perempuan indonesia. Kita harus bedakan antara Mother`s Day dengan Hari Ibu. Kadang orang salah paham. Terima kasih kepada ibu harusnya setiap saat, sedangkan Hari Ibu ini menyentuh semua perempuan," terang Linda.
Untuk perayaan Hari Ibu tahun ini, Linda berpesan kepada seluruh perempuan Indonesia agar tetap tangguh dan andal. Pesan itu juga dikhususkan bagi para penyintas kanker payudara yang sedang berjuang sembuh, dan Persatuan Istri Tentara (Persit) Kartika Chandra Kirana yang mendampingi suami di berbagai pelosok Tanah Air.
"Perempuan Indonesia hari kuat dan andal sehingga dia sulit dikalahkan. Untuk bisa diandalkan harus punya kemampuan dan kepercayaan diri," tutup Linda.
KEYWORD :Hari Ibu Linda Agum Gumelar YKPI Mother`s Day