Pengerahan polisi telah ditingkatkan di Islamabad di tengah kekhawatiran keamanan (File: BK Bangash/AP)
JAKARTA, Jurnas.com - Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Islamabad memperingatkan stafnya tentang kemungkinan serangan terhadap orang Amerika di sebuah hotel kelas atas karena ibu kota Pakistan sudah dalam keadaan siaga dua hari setelah serangan bom bunuh diri.
"Pemerintah AS telah memperoleh informasi bahwa orang tak dikenal mungkin merencanakan untuk menyerang orang Amerika di Hotel Marriott di Islamabad kadang-kadang selama liburan," kata kedutaan dalam peringatan keamanan pada Minggu, dikutip dari Al Jazeera.
Penasihat itu melarang staf kedutaan AS dan warga negara lain mengunjungi hotel populer itu selama liburan Natal. Misi AS juga mendesak semua personel untuk menahan diri dari perjalanan yang tidak penting di Islamabad selama musim liburan.
Jurgen Klopp Tolak Tawaran Latih Timnas AS
Arahan kedutaan tersebut menyusul bom bunuh diri di daerah perumahan Islamabad pada hari Jumat, yang menewaskan seorang petugas polisi dan melukai 10 orang.
Ledakan itu terjadi ketika polisi menghentikan taksi untuk diperiksa selama patroli. Menurut polisi, penumpang kursi belakang meledakkan bahan peledak yang dibawanya.
Taliban Pakistan, yang terpisah dari tetapi bersekutu dengan penguasa Afghanistan, mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.
Pemerintah telah menempatkan Islamabad dalam siaga tinggi, melarang pertemuan dan prosesi publik bahkan saat kampanye sedang berlangsung untuk pemilihan lokal.
Jurgen Klopp Tolak Tawaran Latih Timnas AS
Polisi telah meningkatkan patroli dan mendirikan pos pemeriksaan cepat untuk memeriksa kendaraan di seluruh kota.
Sebuah bom bunuh diri menargetkan Hotel Marriott Islamabad pada September 2008 dalam salah satu insiden paling mematikan di ibu kota. Penyerang mengendarai truk sampah ke gerbang hotel sebelum meledakkannya, menewaskan 63 orang dan melukai lebih dari 250 orang.
KEYWORD :Hotel Marriott di Islamabad Serangan Teroris Amerika Serikat