Pintu masuk Pelabuhan Ahmad Yani Ternate, Maluku Utara. Foto: hubla
JAKARTA, Jurnas.com – Fasilitas terminal penumpang Pelabuhan Ahmad Yani, Ternate, Maluku Utara sudah tidak memadai untuk pelayanan penumpang. Kondisi terminal telah banyak yang rusak dan tidak terawat. Bahkan di beberapa bagian tampak bocor bila turun hujan.
“Sehingga sangat berdampak kepada pelayanan terhadap penumpang yang tidak efektif dan efisien,” kata Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Ternate, Maluku Utara, Capt. Alexander Selleng Allokendek saat monitoring dan evaluasi (Monev) Angkutan Laut Nataru 2022/2023 oleh Ditjen Hubla, Kementerian Perhubungan di Ternate, Selasa (27/12/2022).
Alasan itulah yang kemudian membuat KSOP Ternate, sebagai otoritas di pelabuhan mengingatkan PT Pelindo Regional 4 Ternate agar segera merevitalisasi terminal penumpang Ahmad Yani.
“Revitalisasi terminal penumpang Ahmad Yani sangat penting untuk meningkatkan pelayanan kepada para pengguna jasa,” kata Capt. Alex.
Untuk mendorong percepatan revitalisasi terminal penumpang itu, KSOP Ternate telah berkirim surat kepada General Manager PT Pelindo Regional 4 Ternate pada Oktober 2022.
Manggung Bareng Suki Waterhouse, Hayley Williams Pesembahkan Lagu Twilight untuk Robert Pattinson
“Melalui surat itu kami mengingatkan kepada PT Pelindo sebagai fasilitator pelabuhan untuk segera membangun dan mengembangkan berbagai fasilitas terminal penumpang,”ujarnya.
Selain mengingatkan revitalisasi terminal penumpang Ahmad Yani, KSOP Ternate juga berharap agar PT Pelindo membuat pintu di sisi selatan pelabuhan. Pembukaan pintu sisi selatan ini sangat penting mengingat selama ini akses keluar dan masuk pelabuhan hanya dari satu pintu, yakni yang ada di sisi utara.
“Akibat keluar dan masuk dari satu pintu itu, sering terjadi antrean panjang truk-truk peti kemas. Truk-truk peti kemas itu bercampur dengan kendaraan-kendaraan antar jemput penumpang. Antreannya bisa sampe satu jam,” kata Capt. Alex.
Menurut Capt. Alex, PT Pelindo Regional 4 Ternate pada dasarnya telah setuju untuk membuat pintu di sisi selatan. Sebab Pelindo juga merasakan dampaknya akibat akses yang hanya satu pintu.
“Makanya kami berkirim surat kepada pemerintah kotaTernate, khususnya kepada Dinas PUPR Kota Ternate sebab nanti menyangkut akses jalan yang akan digunakan bila pintu sisi selatan pelabuhan dibuka,” ujarnya.
“Surat permohonannya sudah kami kirimkan pada Oktber juga,” imbuh Capt. Alex.
General Manager PT Pelindo Regional 4 Ternate Anwar Pae mengakui kondisi terminal penumpang Ahmad Yani butuh perbaikan karena beberapa fasilitasnya sudah tidak lagi memadai. Apalagi terminal penumpang ini memang bagunan gudang, bukan bangunan untuk melayani penumpang.
“Saat ini kami sudah memulai proses revitalisasi. Targetnya selesai sekitar April atau Maret 2023 mendatang,” kata Anwar.
Menurut Anwar saat ini throughput peti kemas di pelabuhan Ahmad Yani rata-rata telah mencapai 48.000 teus per tahun. Dengan tingginya arus keluar dan masuk kontainer seperti itu, akses masuk pelabuhan memang harus segera ditambah.
“Apalagi saat ini dengan pintu masuk yang ada tidak bisa untuk melayani peti kemas 40 feet. Jadi saya sangat mendukung usulan KSOP untuk membuka pintu di sisi selatan pelabuhan. Pemkot Ternate juga sudah setuju. Tinggal persoalan teknisnya,” kata Anwar.
Anwar berharap, dengan pembukaan pintu sisi selatan pelabuhan, diharapkan arus kontainer makin meningkat dan lancar. “Dengan demikian potensi pendapatan pun makin meningkat, termasuk pemasukan bagi PAD Kota Ternate,” tutup Anwar.
KEYWORD :Pelabuhan Ternate KSOP Ternate