Anggota DPR, Okky Asokawati
Jakarta - Pemerintahan masih kurang kongkret mengatasi gizi buruk di Indonesia. Buktinya, berdasarkan Laporan Global Nutrition pada tahun 2016, menempatkan Indonesia berada di rangking 108 dunia atau di atas Laos (124) dan Timor Leste (132). Angka ini jauh di bawah negara-negara tetangga di ASEAN seperti Thailanda (46) Malaysia (47), Vietnam (55), Brunei (55), Philipina (88), bahkan Kamboja (95).
"Capaian ini sungguh memprihatinkan. Saya menyangsikan target pemerintah pada tahun 2019 tidak ada lagi gizi buruk di Indonesia. Karena kenyataannya saat ini Indonesia hanya di atas Laos dan Timor Leste," ujar Okky Asokawati, Anggota Komisi IX DPR.Dengan peringkat ini, Okky mengatakan, Kementerian Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) mestinya sebagai leading sector dalam penanganan permasalahan gizi buruk ini harus secara konkret menargetkan penghapusan permasalahan gizi buruk di Indonesia. "Namun sayangnya, hingga dua tahun berjalan, belum ada langkah signifikan untuk mengatasi persoalan gizi buruk di Indonesia," ujarnya. Menurut mantan model ini, penyebab munculnya persoalan gizi buruk cukup kompleks. Mulai soal kemiskinan, edukasi dan budaya. Soal kemiskinan tentu menjadi masalah yang belum tuntas hingga saat ini. Terlebih melambungnya harga pangan yang menambah rentannya gizi buruk muncul di masyarakat.Gizi Buruk Okky Asokawati