Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (Foto: Ist)
Jakarta, Jurnas.com - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengklaim pemerintah saat ini memiliki `radar` pendeteksi virus varian baru. Ini pula yang menjadi alasan kasus Covid-19 di Tanah Air masih terkendali.
"Kita bisa mengendalikan Covid-19 karena kita tahu musuhnya apa dengan metode yang namanya genome sequencing," kata Menkes dalam siaran pers pada Kamis (19/1).
Menkes Budi mengatakan, pertama kali Indonesia bisa melakukan genom sequencing hanya bisa melakukan 140 sampel selama sembilan bulan. Sekarang setiap bulan bisa mencapai 8 ribu sampel.
Selain itu, dulu alat-alatnya hanya di Jawa di beberapa kota besar, sekarang sudah ada di 12 kota di seluruh Indonesia. Dari pemeriksaan genome sequencing dapat diketahui kenaikan dari kasus Covid-19 bukan disebabkan oleh mobilitas atau hari besar melainkan akibat adanya virus varian baru.
Menkes melanjutkan, sejak awal 2021 kasus Covid-19 naik karena varian Alpha, selanjutnya varian Delta, diikuti varian Omicron yang kasus hariannya hampir mencapai 60 ribu.
Di negara-negara lain terjadi juga dua gelombang besar yaitu ketika adanya varian Omicron BA.4 dan BA.5 sepanjang periode Juli-Agustus, juga varian BQ.1 dan XBB.
Berkat upaya genome sequencing, lanjut Menkes, Indonesia tidak mengalami kenaikan tinggi pada 2 gelombang tersebut.
"Jadi kita yakin bisa mengendalikan Covid-19 dengan baik karena kita tahu caranya adalah dengan cepat mengidentifikasi musuhnya apa, varian barunya apa melalui genome sequencing," ucap Menkes.
Dikatakan Menkes, pemeriksaan genome sequencing sudah ditata di lebih dari 12 laboratorium di seluruh Indonesia.
"Jadi kayak `radar`-nya ini setiap hari di monitor kalau ada varian-varian baru," ungkap Budi.
Selain mengetahui variannya, kata Menkes, kita mesti tahu juga daya tahan imunitas masyarakat Indonesia. Indonesia merupakan satu dari beberapa negara di dunia yang mengukur kekuatan daya tahan imunitas tubuhnya.
KEYWORD :Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin Radar Virus Varian Baru