Sabtu, 21/12/2024 18:36 WIB

IMF Warning Risiko Inflasi Tahun 2023

Inflasi juga dapat mendorong pengetatan lebih lanjut oleh bank-bank sentral dan menghambat aktivitas bisnis karena kenaikan biaya pinjaman

International Monetary Fund (IMF)

Jakarta, Jurnas.com - Dana Moneter Internasional (IMF) beri warning soal peluang risiko yang bakal dihadapi pada tahun 2023 ini.

Eskalasi perang di Ukraina disebut bisa pengaruhi harga makanan dan energi, pemulihan ekonomi Tiongkok mungkin terhenti karena krisis real estate yang semakin dalam, dan wabah Covid-19 yang masih parah karena kekebalan populasi di Tiongkok yang rendah dan kapasitas rumah sakit yang tidak mencukupi.

Inflasi juga dapat mendorong pengetatan lebih lanjut oleh bank-bank sentral dan menghambat aktivitas bisnis karena kenaikan biaya pinjaman.

“Perang melawan inflasi belum dimenangkan,” kata Kepala Ekonom IMF Pierre-Olivier Gourinchas, Selasa (31/1/2023).

Inflasi keseluruhan mungkin telah mencapai puncaknya, tetapi inflasi inti yang menghilangkan komponen makanan dan energi tetap jauh di atas tingkat sebelum pandemi di sebagian besar negara.

Bahkan ketika kebijakan moneter yang lebih ketat mulai mendinginkan permintaan dan menurunkan inflasi, IMF memperingatkan dampak penuh dari kebijakan moneter tidak mungkin terwujud sebelum 2024.

Mungkin ada kejutan yang menguntungkan, seperti jika konsumsi tetap solid atau inflasi turun tanpa memicu peningkatan pengangguran.

Tetapi Gourinchas memperingatkan saat ini terlalu dini untuk terlalu membebani “skenario jinak semacam itu”, di mana harga-harga mendingin dengan sendirinya.

 

KEYWORD :

IMF Inflasi Covid-19




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :