Wakil Ketua Komisi X DPR RI dari Fraksi Demokrat, Dede Yusuf. (Foto: Dok. TribunNews)
Jakarta, Jurnas.com - Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Dede Yusuf menjelaskan bahwa Panja Perguruan Tinggi ingin melakukan perbaikan pengelolaan perguruan tinggi di Indonesia.
Menurut dia, hal itu penting karena saat ini para pelajar Indonesia yang bisa mencapai perguruan tinggi kurang dari 20 persen.
“Kami juga berbicara dengan BKKBN tentang bonus demografi. Jika dihubungan dengan angka fertilitas, ternyata masih menumpuk di Pulau Jawa, (sedangkan) di beberapa daerah masih sedikit. Kami memperoleh catatan dari BKKBN, apakah menjadi bonus (demografi) ini membawa bonus atau malah tidak jadi bonus?” kata dia.
Hal itu dikatakan Dede Yusuf saat Rapat Dengar Pendapat dengan Sekretaris Jenderal Kemendikbud Ristek; Plt Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi; Direktur Jenderal Riset, Teknologi, dan Pengabdian; Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, dan Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Rabu (8/2).
Politikus Demokrat itu khawatir, jika tidak dibarengi oleh kesiapan perguruan tinggi maka generasi muda masa depan akan cenderung tidak tangguh menghadapi Revolusi Industri 4.0. Apalagi pada masa tersebut, dunia akademis dan dunia industri juga dituntut untuk saling berkolaborasi. Maka, menurutnya, penting mengawasi pengelolaan perguruan tinggi.
DPR Dukung Penuh Target Indonesia Bebas TBC 2029
“Kalau kita lihat revolusi industri 4.0, yang dibutuhkan adalah kompetensi. Yang nanti survive, bisa dari yang sisi akademik, bisa dari sisi kompetensi. Kita juga bingung riset seperti apa yang dilaksanakan BRIN. Pertanyaan besarnya, sudahkah riset-riset akademik digunakan oleh negara?” pungkasnya.
Warta DPR Komisi X Dede Yusuf Demokrat perguruan tinggi