Marlen Sitompul | Rabu, 01/02/2017 13:18 WIB
Politikus PKB, Jazilul Fawaid
Jakarta - Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dinilai kurang ajar atau tidak tahu sopan santun. Hal itu terkait pelecehan terhadap Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma`ruf Amin.
Politikus PKB
Jazilul Fawaid mengatakan, pernyataan
Ahok kepada Ma`ruf Amin telah melecehkan Ma`ruf selaku Rais ‘Aam PBNU, sekaligus pimpinan tertinggi dalam jam’iyah NU.
"Kalau dalam bahasa adat timur (
Ahok) itu bertindak kurang ajar, melanggar etika dan sopan santun," kata Jazilul, kepada Jurnas.com, Jakarta, Rabu (1/2).
Kata Jazilul, pernyataan
Ahok telah menyinggung umat Islam khususnya umat NU. "Karena Kyai Ma`ruf itu sepuh, menyinggung keulamaan, bagaimana kalau pendeta dianggap pembohong pasti semua marah," tegasnya.
Diketahui,
Ahok keberatan dengan sejumlah kesaksian Ma`ruf Amin.
Ahok juga merasa keberatan dengan Ma`ruf yang meralat pernah bertemu dengan pasangan calon Agus Yudhoyono-Sylviana Murni pada 7 Oktober.
Menurutnya, Ma`ruf ingin menutupi riwayat hidupnya yang pernah menjadi anggota Wantimpres pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Padahal, pengacaranya memiliki bukti bahwa SBY meminta Ma`ruf bertemu dengan Agus-Sylviana.
"Artinya saudara saksi sudah tidak pantas jadi saksi karena sudah tidak obyektif lagi. Ini sudah mengarah mendukung paslon nomor satu," kata
Ahok dalam persidangan di Kementerian Pertanian, Jakarta, Selasa (31/1).
Ahok kemudian berjanji akan membuktikan bahwa kesaksian Ma`ruf tidak benar. "Percayalah, sebagai penutup, kalau Anda menzalimi saya, yang Anda lawan adalah Tuhan yang Mahakuasa, Maha Esa. Saya akan buktikan satu per satu dipermalukan. Terima kasih," tegas
Ahok.
KEYWORD :
Ahok Ketua MUI Maruf Amin Jazilul Fawaid