Rektor IPB University, Arif Satria (Foto: Instagram)
Jakarta, Jurnas.com - Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) University, Arif Satria membagikan pengalamannya membawa IPB University menjadi universitas berkelas dunia (World Class University).
Hal itu disampaikan dalam forum Top Executive University Gathering yang digelar oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) pada akhir Januari lalu.
Dalam wawancara terpisah pada Rabu (15/2) kemarin, Arif mengatakan bahwa World Class University sudah menjadi kemestian bagi perguruan tinggi negeri berbadan hukum (PTNBH), guna memiliki reputasi internasional sekaligus harga diri bangsa di mata dunia.
"Saat ini, hampir seluruh negara memberikan kontribusi untuk dunia, baik melalui kontribusi sumber daya manusia global. Perguruan tinggi di Indonesia sudah saatnya harus berkomitmen untuk membantu memberikan kontribusi untuk dunia, lewat inovasi, pengembangan SDM, joint-research, dan lain-lain," kata Arif.
"Begitu perguruan tinggi hadir di dunia, itu mengangkat harkat dan martabat negara kita di mata negara lain. Itulah filosofi World Class University menjadi sangat penting," imbuh dia.
Melalui sesi berbagi pengalaman dalam kegiatan Top Executive University Gathering tersebut, Arif memaparkan strategi IPB Universtity di berbagai bidang, mulai dari peningkatan konsrsium riset, hingga beragam program dan kerja sama yang bersifat internasional.
Menurut dia, langkah ini merupakan cara yang bisa diadopsi oleh PTNBH lainnya untuk mewujudkan World Class University.
Arif juga menyontohkan, IPB University saat ini memiliki program Local Global Interconnetivity, IPB Innovation Valley, dan Science Techno Park (STP).
Khusus IPB Innovation Valley, lanjut Arif, kini sudah menjadi pusat pengembangan inovasi agromaritim modern, dan sebagai tempat belajar para petani-petani dunia.
"Petani dari negara berkembang, mereka bisa belajar ke IPB. Kita punya porgram membangun pusat pembelajaran, pusat inovasi agromaritim modern yang berkelas dunia," tutur Arif.
Peran STP tak kalah penting. Keberadaan STP membantu hilirisasi inovasi di IPB University. Keluaran (output) yang dihasilkan antara lain ekspor tempe hingga 17 ton per bulan ke Korea Selatan, ekspor pepaya kalina ke 11 negara, dan nanas inovasi IPB University ke tiga negara.
"Kita mencoba untuk mengisi pasar dunia, mengisi kesempatan yang ada di dunia internasional," sambung Arif.
Sementara itu, Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kemdikbudristek, Nizam, dalam kegiatan Top Executive University Gathering menyampaikan bahwa peringkat hanyalah sebagai salah satu tolok ukur universitas berkelas dunia dan bukan sebagai tujuan.
Penting bagi perguruan tinggi untuk memberikan perubahan yang kehadirannya dapat dirasakan di tengah masyarakat dan diapresiasi oleh dunia.
"Kita berbagi agar para rektor terinspirasi untuk mengembangkan institusinya lebih cepat dan lebih besar, mempersiapkan para eksekutif agar bisa memerankan diri dengan optimal untuk memajukan perguruan tingginya," ujar Nizam.
"Saya rasa kata kunci ini mohon kita sadari, bagaimana memilih strategi yang tepat agar visi perguruan tinggi secara akademik bisa diwujudkan. Di sini, rektor bisa menjadi tokoh inspirasi, motivator, dan menjadi penggerak dari institusinya untuk bergerak dalam pengembangan akademik," imbuh dia.
KEYWORD :Institut Pertanian Bogor IPB Arif Satria World Class University