Senin, 25/11/2024 15:25 WIB

DPR Apresiasi Kontribusi Seminari Bagi Kemerdekaan RI

Kita tahu Seminari dan Katolik di Indonesia memberikan kontribusi besar bagi kemerdekaan Indonesia. Banyak tokoh nasional yang memberikan satu kontribusi yang kuat bagi NKRI.

Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Ace Hasan Syadzily. (Foto: Dok. Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Tim Komisi VIII DPR RI melakukan Kunjungan Kerja (Kunker) Reses ke Sekolah Menengah Atas Katolik (SMAK) Seminari St. Yohanes Paulus di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Dalam kesempatan itu, Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily mengapresiasi kontribusi Pendidikan Sekolah Keagamaan Katolik (Seminari) dalam kemerdekaan RI.

“Kita tahu Seminari dan Katolik di Indonesia memberikan kontribusi besar bagi kemerdekaan Indonesia. Banyak tokoh nasional yang memberikan satu kontribusi yang kuat bagi NKRI,” ujar Ace dikutip, Senin (20/3).

Hal yang sama diutarakan dalam sambutan saat pertemuan dengan jajaran Pemkab Manggarai Barat dan pengurus yayasan Seminari, di NTT, Sabtu (18/2).

Selain berkontribusi dalam kemerdekaan, Ace juga mengakui bahwa para alumni Seminari memberikan kontribusi besar bagi pembangunan karakter besar bagi pembangunan karakter bangsa, terutama dalam kehidupan sosial dan ekonomi.

“Salah satunya, misalnya, Presiden Soekarno dulu pernah dibuang ke Ende. Bersama para Romo, dia banyak menulis tentang keharusan kita memperkuat negara yang kita cintai ini. Karena itu, setelah enam tahun diperjuangkan, Seminari menjadi bagian dari Kemenag, karena sebelumnya berada di bawah Kemendikbudristek. Karena kami meyakini agama merupkana nilai kebajikan yang pasti akan menuntun bangsa ini kepada pembinaan karakter pembinaan akhlak,” ujar Politisi Fraksi Partai Golkar ini.

Karena itu, tegasnya, pendidikan seminari ini harus diimbangi dengan semangat moderasi beragama. Hal ini dalam rangka untuk menjaga semangat kerukunan beragama di NTT yang telah masuk dalam tiga provinsi terbaik dalam menjaga kerukunan umat beragama.

“Alhamdulillah perlu kita apresiasi di NTT tidak ada konflik antar umat beragama. Karena itu harus kita pelihara dan kita pupuk rasa toleransi karena inilah modal kita men jadi bangsa Indonesia,” tutupnya.

 

KEYWORD :

Warta DPR Komisi VIII Ace Hasan Syadzily Golkar Kemendikbudristek




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :