Kiri ke kanan: Regional Manager EMGS Encik Megat Mohd Samsul Bin Megat Ismail, Board of Director EMGS Dzariman bin Ibrahim, Senior Director Communication & Branding Division Rahimah Ibrahim, Penasihat Pendidikan Kedubes Malaysia untuk RI Mohd Mubarak bin Shamsuddin (Foto: Muti/Jurnas.com)
Jakarta, Jurnas.com - Berkuliah di luar negeri merupakan idaman bagi sebagian pelajar di Indonesia. Dari berbagai negara, Malaysia menjadi salah satu destinasi calon mahasiswa Indonesia untuk melanjutkan pendidikan tinggi.
Oleh karena itu, 18 perguruan tinggi negeri dan swasta asal Malaysia menggelar pameran pendidikan di tiga kota di Indonesia, yakni Medan, Jakarta, dan Depok mulai 2-5 Maret 2023.
Pameran yang dilaksanakan oleh Education Malaysia Global Services (EMGS) dan Education Malaysia Indonesia (EMI) ini bertujuan menarik minat calon mahasiswa di Indonesia, untuk melanjutkan jenjang pendidikan tinggi di Malaysia.
Board of Director EMGS, Dzariman bin Ibrahim mengatakan Malaysia sebagai destinasi pilihan perguruan tinggi memiliki sejumlah keunggulan, antara lain biaya kuliah yang relatif terjangkau serta biaya hidup yang murah.
"Banyak calon mahasiswa yang ingin belajar ke Inggris, tapi tidak semuanya mampu karena biayanya cukup tinggi. Di Malaysia, dengan biaya yang murah bisa melanjutkan ke perguruan tinggi. Biaya makan dan minum juga lebih murah dari Inggris," kata Dzariman di sela-sela pameran pendidikan di Jakarta pada Sabtu (4/3).
Selain itu, calon mahasiswa yang berkuliah di Malaysia juga berkesempatan mendapatkan jaringan internasional. Sebab, Dzariman mengatakan saat ini sudah terdapat setidaknya 131.255 pelajar asing yang belajar di Malaysia.
"Kami juga membuka beasiswa yang biasanya disediakan oleh masing-masing perguruan tinggi di website mereka. Ada dua jenis beasiswa, yaitu beasiswa penuh (full-scholarship) atau beasiswa tidak penuh (partial-scholarship)," imbuh Dzariman.
Keunggulan lainnya juga disampaikan Regional Manager EMGS, Megat Mohd Samsul bin Megat Ismail. Komitmen pemerintah Malaysia menjadi hub pengetahuan dan bakat, membuka kesempatan bagi pelajar maupun dosen Indonesia untuuk mengembangkan kemampuan dan bakat akademiknya di Negeri Jiran.
"Saat ini ada lebih dari 10 ribu pelajar Indonesia di Malaysia. Malaysia dipilih karena biayanya relatif murah. Untuk perguruan tinggi negeri sekitar Rp15 juta (per semester), perguruan tinggi swasta Rp30 juta, dan perguruan tinggi internasional Rp50 juta," terang Megat.
Sejumlah perguruan tinggi Malaysia yang berada di bawah peringkat 200 QS World University Ranking, menurut Senior Director Communication & Branding Division, Puan Rahimah Ibrahim, juga menjadi daya tarik tersendiri.
"Budaya Indonesia dan Malaysia juga dekat, termasuk dari segi bahasa. Keamanan sangat baik. Halal. Kami negara Islam, ke manapun pergi tidak perlu tanya makanan halal atau tidak. Warga Malaysia juga sangat ramah," imbuh Rahimah.
Sementara itu, Penasihat Pendidikan Kedutaan Besar Malaysia untuk Indonesia, Encik Mohd Mubarak bin Shamsuddin berharap terjadi peningkatan jumlah mahasiswa Indonesia yang berkuliah di Malaysia pasca pandemi Covid-19.
Adapun 18 perguruan tinggi yang tampil dalam pameran pendidikan kali ini yakni: Asia Metropolitan University (AMU), Asia Pacific University of Technology & Innovation (APU), Infrastructure University Kuala Lumpur (IUKL), International Islamic University Malaysia (IIUM), Kolej Profesional Baitulmal Kuala Lumpur (KPBKL), Malaysia-Japan International Institute of Technology (MJIIT), dan Management and Science University (MSU).
Juga, Peninsula College Malaysia, Sunway University, Taylor’s University, Tunku Abdul Rahman University of Management and Technology (TAR UMT), Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM), Universiti Kuala Lumpur (UniKL), Universiti Malaya (UM), Kolej Poly-Tech MARA (UPTM), Universiti Sains Islam Malaysia (USIM), Universiti Sultan Azlan Shah (USAS) dan University College Sedaya International (UCSI).
"Di pameran ini, para calon mahasiswa bisa berkonsultasi dengan perguruan tinggi, untuk mendapatkan informasi biaya kuliah dan lokasi. Pemilihan lokasi juga penting, ada yang suka suasana di kota sehingga dia pilih kampus di kota. Ada juga yang ingin lebih fokus, jadi dia kuliah agak jauh dari kota," tutup Mubarak.
KEYWORD :Malaysia Pendidikan Tinggi Kampus Luar Negeri Kuliah EMGS