Kapolres Malang Kota Kombes Pol Budi Hermanto bersama Raffi Ahmad. (Foto: Jurnas/Instagram).
Jakarta, Jurnas.com- Kasus penipuan robot trading Auto Trade Gold (ATG) yang dikelola PT Pansaky Berdikari mencuat dan jadi bahasan hangat masyarakat luas. Kasus bermula dari laporan yang masuk ke Bareskrim Mabes Polri, dan dalam laporan itu, sebanyak 141 investor diduga menjadi korban dengan kerugian mencapai Rp 15 miliar.
Selanjutnya langkah polisi hingga akhirnya berproses sampai hari ini, setidaknya ditandai oleh gerak cepat jajaran Polresta Malang Kota yang dikomandani Komisaris Besar Polisi Budi Hermanto. Kinerja anggotanya membuahkan hasil berupa pengamanan kepada WK, founder robot trading ATG pada Sabtu 4 Maret 2023 hingga berlanjut ke gelar perkara dan penetapan status tersangka hingga penahanan selama 20 hari pada 5 Maret 2023.
Dalam proses pengembangan kasus, jajaran Polda Jawa Timur juga turut mendampingi. Kasus ini menjadi atensi dari Polda Jatim karena tergolong kejahatan luar biasa alias extraordinary crime.
Sosok Kombespol Budi Hermanto bukan kali ini saja muncul ke permukaan sebagai pemimpin dan penegak hukum yang menarik perhatian. Gaya leadership yang tegas berbaur dengan sentuhan humanis dalam setiap kasus yang ditanganinya, membuat Kombespol Budi Hermanto kerap menjadi sorotan.
Pada Oktober 2022, sosok Kombespol Budi Hermanto menjadi sorotan ketika melakukan sujud massal usai doa bersama dengan para anggotanya, atas kelanjutan dari penanganan peristiwa di stadion Kanjuruhan.Saat itu Budi Hermanto mengatakan, aksi bersimpuh dan bersujud dilakukan untuk memohon ampun kepada Tuhan Yang Maha Esa sekaligus menggambarkan permohonan maaf yang terdalam kepada korban dan keluarganya, serta seluruh Aremania dan Aremanita.
Sebelum menjadi Kapolresta Malang Kota, Budi Hermanto menjabat sebagai Wadirreskrimsus Polda Kalimantan Selatan. Ia juga pernah mengemban tugas sebagai Kapolres Blitar, Kapolres Batu, hingga Kasatreskrim Polres Metro Jaksel Polda Metro Jaya.
Rekam jejak hebat lainnya dari sosok Budi Hermanto tak melulu soal penegakan hukum dengan turun langsung ke lapangan atau offline; ketika menjabat sebagai Kapolres Batu pada tahun 2018 lalu, ia bahkan memimpin jajarannya melahirkan sebuah inisiatif layanan masyarakat melalui aplikasi digital.
Demi menumbuhkan rasa nyaman kepada masyarakat serta para wisatawan yang menyinggahi Kota Batu saat itu Polres Batu meluncurkan aplikasi Apel Batu (Aplikasi Polisi Jelajah Batu). Aplikasi ini bisa diunduh oleh siapa saja melalui gadget masing-masing hingga hari ini.
Kombespol Budi Hermanto kerap meninggalkan kesan mendalam dan positif di mata masyarakat. Dampaknya, kerap kali komentar positif dan dukungan pun datang menyusul kinerjanya yang nyata memberi manfaat bagi banyak pihak.
Budi Hermanto lahir di Pekanbaru, Riau pada 10 November 1976 dan merupakan lulusan Akademi Polisi (Akpol) tahun 2000, PTIK tahun 2007 dan Sespimmen Polri tahun 2014. Ia juga telah menyelesaikan Pendidikan Magister Kajian Ilmu Kepolisian di Universitas Indonesia pada tahun 2011.
Berkarir selama 23 tahun sejak lulus Akpol, Budi Hermanto telah menerima sejumlah tanda jasa Satya Lencana, diantaranya SL. Pengabdian XVI Tahun 2017, SL. Kesetiaan 8 Tahun 2007, SL. Jana Utama, SL. Ksatria Bhayangkara, SL. Karya Bhakti,SL. Dwidya Sistha, SL. Bhakti Nusa, SL. Dharma Nusa Aceh Tsunami tahun 2005, SL. Dharma Nusa Ambon tahun 2007, SL. Santi Dharma, SL. Bakti Sosial tahun 2005, SL. Operasi Kepolisian tahun 2014.
Wahyu Kenzo Budi Hermanto Robot Trading