Sabtu, 23/11/2024 14:50 WIB

Tiga Bank di AS Bangkrut, Pengamat: Indonesia Tidak Perlu Panik

Pejabat dan tokoh publik harus dapat memberikan informasi dan pernyataan  yang benar dan berdasar untuk membangun optimisme pelaku usaha dan seluruh rakyat Indonesia.

Pengamat Kebijakan Publik dan Transportasi, Bambang Haryo Soekartono. Foto: Dok. Jurnas.com

JAKARTA, Jurnas.com - Pengamat Kebijakan Publik Bambang Haryo Soekartono (BHS) menilai pernyataan pejabat dan tokoh publik soal kekhawatiran imbas krisis di Amerika Serikat cenderung dilebih lebihkan. Pernyataan mereka dinilai bisa menjerumuskan Presiden Jokowi dan seluruh pelaku usaha bahkan seluruh rakyat Indonesia.

Kekhawatiran itu terjadi, setelah tiga Bank di Amerika yakni Sillicon Valley Bank (SVB), Signature Bank dan Silvergate Bank mengalami kebangkrutan yang opininya seakan berakibat krisis di Amerika.

“Faktanya, kondisi ekonomi di Amerika saat ini tidak dalam  keadaan krisis dan bahkan ekonominya cenderung stabil bahkan meningkat dibanding sebelum pandemi covid,” kata Bambang melalui keterangan resminya yang diterima jurnas.com di Jakarta, Jumat (7/4/2023).

Seharusnya, kata Bambang, pejabat dan tokoh publik harus dapat memberikan informasi dan pernyataan  yang benar dan berdasar untuk membangun optimisme pelaku usaha dan seluruh rakyat Indonesia.

“Bukan malah menjerumuskan. Sehingga ekonomi di Indonesia dapat kembali menggeliat,” kata Alumni ITS Surabaya ini.

Menurut Anggota DPR-RI periode 2014-2019 ini, berdasarkan data, Silicon Valley Bank (SVB) adalah Bank yang mempunyai urutan 16 terbesar di Amerika, Signature Bank urutan ke-29, dan Silvergate Bank urutan ke-113. Sehingga kebangkrutan ke-3 bank di Amerika tersebut pengaruhnya sangat kecil dan relatif tidak ada bagi perekonomian di Amerika. Data tahun 2022 jumlah keseluruhan bank di Amerika 4.844 yang sebagian besar justru mengalami peningkatan pendapatan di tahun 2022 dibanding tahun 2019 sebelum covid.

Sebagai contoh bank terbesar nomor 1 di Amerika yaitu JP Morgan Chase & Co mempunyai pendapatan tahunan (Annual Revenue) di tahun 2022 sebesar 154,792 Milyar USD. Naik signifikan dari tahun 2019 sebelum covid sebesar 142,515 Milyar USD.

Sedangkan bank pada urutan nomor 2 terbesar di Amerika yaitu Bank of America jumlah pendapatan tahunan (Annual Revenue) juga mengalami kenaikan sebesar 115,053 Milyar USD di tahun 2022 dibanding pendapatan tahunan 2019 sebesar 113,589 Milyar USD.

Pertumbuhan ekonomi Amerika juga mengalami kenaikan signifikan di tahun 2022 sebesar 2,7 % dari tahun 2019 yang hanya sebesar 2,2%. Apalagi beberapa negara Asean bahkan Eropa pun juga mengalami peningkatan pertumbuhan ekonomi yang signifikan misalnya Vietnam di 2022 sebesar 8,02% naik cukup tinggi dibanding 2019 sebelum covid sebesar 7,02%.

Malaysia juga mengalami peningkatan pertumbuhan ekonomi yang signifikan di tahun 2022 sebesar 8,7% dari tahun 2019 yang hanya sebesar 4,41%. Bahkan pertumbuhan ekonomi Malaysia di tahun 2022 merupakan yang tertinggi selama kurun waktu 22 tahun semenjak tahun 2000.

Filiphina pertumbuhan ekonominya naik pesat di tahun 2022 sebesar 7,6% dari tahun 2019 sebesar 6,12% bahkan negara Eropa seperti Inggris mengalami pertumbuhan ekonomi luar biasa tinggi sebesar 4,1% di tahun 2022 dari tahun 2019 yang hanya sebesar 1,6%.

“Saya sangat mengharapkan kekhawatiran pejabat dan tokoh  publik dan yang diberitakan akhir akhir ini di media mainstream tidak perlu diekspos besar-besaran ke masyarakat karena ini tentu akan berdampak terhadap stagnasi dan perlambatan ekonomi akibat pelaku usaha enggan berinvestasi dan bahkan masyarakat enggan berbelanja,” kata BHS.

BHS mengapresiasi kebijakan pemerintah Jepang dalam memulihkan kondisi ekonomi. Jepang mengeluarkan kebijakan mendorong masyarakatnya berbelanja dan berwisata dengan memberikan insentif yang disebut Community Development Certificate.

“Sehingga ekonomi di Jepang saat ini lebih membaik dibanding tahun 2019 sebelum covid. Dan ini sebetulnya seiring dengan apa yang pernah Presiden Jokowi sampaikan agar masyarakat beramai ramai berbelanja, nonton konser, dan berwisata guna menumbuhkan ekonomi pasca covid,“ tutup BHS.

KEYWORD :

Bank AS bangkrut Pengamat Indonesia Bambang Haryo




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :