Tentara Israel (File: Hazem Bader/AFP)
JAKARTA, Jurnas.com - Menteri Pertahanan Yoav Gallant mengatakan, tentara Israel telah menembak mati dua warga Palestina.
"Saya memuji tindakan tentara yang melenyapkan dua teroris yang menembaki mereka di dekat Elon Moreh (dekat kota Nablus di Tepi Barat)," kata Gallant di Twitter pada Selasa (11/3).
"Operasi sukses mereka mencegah serangan terhadap warga Israel," kata Gallant kemudian dalam sebuah pernyataan. Sebelumnya, militer mengatakan pasukannya "menetralkan" dua pria dan menemukan senapan dan pistol di tempat kejadian.
Sumber lokal Palestina dari Nablus mengatakan kepada Al Jazeera bahwa jenazah kedua pria tersebut, yang diidentifikasi sebagai Mohammed Abu Dhraa dan Soud al-Titi, diambil oleh militer Israel.
Al-Titi adalah anggota pasukan keamanan Otoritas Palestina, sedangkan Abu Dhraa adalah mantan tahanan yang menghabiskan tujuh tahun di penjara Israel, kata sumber tersebut.
Israel telah menahan jenazah warga Palestina sebagai kebijakan hukuman selama beberapa dekade. Namun, kelompok hak asasi manusia mengatakan bahwa praktik ini telah meningkat secara signifikan sejak 2015.
Menurut Pusat Bantuan Hukum dan Hak Asasi Manusia Yerusalem, Israel saat ini menahan setidaknya 105 jenazah Palestina di kamar mayat, sebuah tindakan yang disebut hukuman kolektif terhadap keluarga yang seringkali tidak dapat memperoleh penutupan tanpa penguburan.
Selama setahun terakhir, tentara Israel telah sering melakukan penggerebekan di Tepi Barat yang diduduki.
Di bawah pemerintahan paling kanan dalam sejarah Israel, yang dilantik akhir tahun lalu, penggerebekan telah meningkat, memakan banyak korban warga sipil. Lebih dari 90 warga Palestina tewas dan setidaknya 19 warga Israel dan asing tewas sejak Januari.
Ketegangan semakin tinggi saat bulan suci Ramadhan dan Paskah Yahudi bertepatan.
Beberapa penggerebekan polisi Israel di kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem pekan lalu dan serangan terhadap jemaah Palestina memicu serangan roket ke Israel yang ditanggapi dengan serangan Israel di Gaza, Libanon selatan, dan Suriah.
Pada Selasa, Israel mengatakan akan melarang pengunjung dan turis Yahudi dari kompleks Masjid Al-Aqsa sampai akhir Ramadan, kata sebuah pernyataan dari kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Pada tahun-tahun sebelumnya, Israel juga melarang kunjungan orang Yahudi ke kompleks tersebut selama 10 hari terakhir Ramadan.
Pekan lalu, tersangka pria bersenjata Palestina membunuh tiga pemukim dan serangan serudukan beberapa jam kemudian menewaskan seorang turis Italia. Tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas kedua serangan itu.
Pada Senin, pelayat Palestina berkumpul untuk pemakaman seorang anak laki-laki berusia 15 tahun yang ditembak mati oleh pasukan Israel selama penggerebekan di kamp pengungsi Aqabat Jaber, dekat Jericho di Lembah Yordan.
Kementerian kesehatan Palestina mengatakan Mohammad Balhan menderita luka tembak di kepala, dada, dan perutnya.
Asosiasi Tahanan Palestina mengatakan militer Israel menangkap setidaknya dua orang selama penggerebekan itu.
"Kami mendesak dunia untuk meminta pertanggungjawaban pemerintah (Israel) ini atas kejahatannya," kata Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh pada awal sesi pemerintah mingguan.
Sumber: Al Jazeera
KEYWORD :Tentara Israel Penembakkan Warga Palestina Yoav Gallant Nablus Tepi Barat