Seorang tentara Ukraina bersiap menembak dari sebuah howitzer di dekat kota Bakhmut di wilayah Donetsk, Ukraina timur (Oleksandr Ratushniak/Reuters)
JAKARTA, Jurnas.com - Pejabat Ukraina mengutuk pasukan Rusia setelah sebuah video yang beredar di media sosial menunjukkan pemenggalan kepala seorang tahanan Ukraina dengan pisau.
Al Jazeera tidak dapat memverifikasi secara independen keaslian video yang menyebar dengan cepat secara daring. Rekaman itu memperlihatkan seorang pria berseragam memenggal kepala seorang pria yang mengenakan pita lengan kuning yang digunakan oleh tentara Ukraina.
Video tersebut sangat buram dan berisi suara di awal, yang menunjukkan bahwa korban mungkin masih hidup saat penyerangan dimulai.
Kremlin menggambarkan video itu mengerikan dan mengatakan keasliannya perlu diperiksa. Moskow sebelumnya membantah bahwa pasukannya telah melakukan kekejaman selama konflik.
"Ada sesuatu yang tidak dapat diabaikan oleh siapa pun di dunia: betapa mudahnya binatang buas ini membunuh," kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.
"Kami tidak akan melupakan apapun. Kami juga tidak akan memaafkan para pembunuh. Akan ada tanggung jawab hukum untuk semuanya. Kekalahan teror itu perlu," tambahnya.
Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba menyebut video itu mengerikan. "Tidak masuk akal bahwa Rusia, yang lebih buruk dari ISIS, memimpin DK PBB," tulisnya di Twitter, mengacu pada Dewan Keamanan PBB, di mana Rusia mengambil jabatan presiden bergilir bulan ini.
"Teroris Rusia harus diusir dari Ukraina dan PBB dan dimintai pertanggungjawaban atas kejahatan mereka," sambung dia.
ISIS (ISIL) terkenal karena merilis video pemenggalan tawanan ketika mereka menguasai sebagian besar wilayah Irak dan Suriah dari 2014-2017.
Badan keamanan domestik Ukraina (SBU) mengatakan telah meluncurkan penyelidikan atas dugaan kejahatan perang.
"Kemarin, sebuah video muncul di Internet menunjukkan bagaimana penjajah Rusia menunjukkan sifat kejam mereka – dengan kejam menyiksa seorang tahanan Ukraina dan memenggal kepalanya," tulis agensi SBU di Telegram.
Uni Eropa juga berjanji untuk meminta pertanggungjawaban penjahat perang.
"Kami tidak memiliki informasi lebih lanjut tentang kebenaran video tersebut. Karena itu, jika dikonfirmasi, ini adalah pengingat brutal lainnya tentang sifat tidak manusiawi dari agresi Rusia," kata juru bicara Uni Eropa Nabila Massrali.
"Uni Eropa menegaskan kembali komitmen tegasnya untuk meminta pertanggungjawaban semua pelaku dan kaki tangan kejahatan perang yang dilakukan sehubungan dengan perang Rusia" kata dia.
Rekaman itu muncul beberapa hari setelah video terpisah muncul di saluran media sosial pro-Rusia yang memperlihatkan mayat dua tentara Ukraina yang dipenggal tergeletak di samping kendaraan militer yang hancur.
Diyakini telah difilmkan oleh anggota Grup Wagner, sebuah organisasi tentara bayaran Rusia. Tentara Ukraina yang meninggal tampaknya telah dipotong tangannya. Al Jazeera tidak dapat memverifikasi keaslian video tersebut.
Sumber: Al Jazeera
KEYWORD :ISIS Konflik Rusia Ukraina Video Viral Video Pemenggalan