Pengamat Politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin. (Foto: Dok. Ist)
Jakarta, Jurnas.com - Hubungan antara Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) dan Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Prabowo Subianto kian harmonis. Salah satunya saat keduanya hadir sebagai saksi pengesahan pernikahan Valencia Tanoesoedibjo dan Kevin Sanjaya di Park Hyatt, Jakarta, Sabtu (15/4).
“Saya sih melihatnya acara pernikahan itu acara sakral, acara yang positif, momentum terbaik bagi kedua mempelai. Bagi saksi maupun keluarga besar. Saya melihatnya bisa jadi Pak HT sedang melakukan suatu gagasan pikiran yang realistis yang bisa jadi bahwa dengan Pak Jokowi dan Pak Prabowo menjadi saksi nikah, itu artinya bisa bahwa legacy kepemimpinan itu, Pak HT menginginkan dari Jokowi kepada Prabowo,” terang Pengamat politik Ujang Komarudin.
Dosen Universitas Al-Azhar ini menilai, Prabowo saat ini memiliki elektabilitas yang tinggi. Bahkan dalam beberapa survei nasional, elektabilitas Prabowo mengungguli Ganjar dan Anies yang cenderung stagnan.
“Kita lihat saja ke depan seperti apa. Tapi yang saya lihat, Pak Prabowo mempunyai potensi besar menggantikan Pak Jokowi. Karena elektabilitasnya tinggi,” ujar Ujang.
Untuk itu, menurut Ujang, wajar jika kehadiran Jokowi dan Prabowo sebagai saksi acara pengesahan pernikahan putri HT ini dapat menimbulkan persepsi positif di mata publik.
“Ya mungkin saja hari pernikahan Valencia Tanoesoedibjo dengan Kevin Sanjaya menjadi momentum bagi keluarga besar HT dan Perindo, termasuk Jokowi dan Prabowo untuk sama-sama bersatu bukan hanya di pernikahan, tetapi bersatu juga di Pilpres mendatang. Artinya, Pak Jokowi akan selesai, yang kemudian atas pilihan rakyat Pak Prabowo melanjutkannya,” demikian Ujang.
Jokowi Prabowo Subianto Gerindra Pemilu 2024 Ujang Komarudin