Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Gerindra, Andre Rosiade. (Foto: Dok. Ist)
Jakarta, Jurnas.com - Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra Andre Rosiade melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Stasiun Manggarai, Jakarta Selatan, Senin (17/4).
Sidak itu merupakan respons Andre atas banyaknya keluhan masyarakat pengguna jasa Kereta Rel Listrik (KRL) terkait keruwetan yang hampir setiap hari terjadi di Stasiun Manggarai, khususnya di waktu berangkat dan pulang kerja.
Setibanya di lokasi, anggota dewan dari daerah pemilihan Sumatra Barat I itu langsung mengecek jalur layang untuk KRL Bogor sampai ke Jakarta Kota yang ada di Lantai 3.
Di situ, Andre melihat langsung antrean penumpang KRL yang ingin melanjutkan perjalanan dengan cara berganti kereta mau pun keluar dari stasiun.
Selanjutnya, dia memantau jalur KRL yang ada di lantai 1, didampingi Direktur Operasi PT KAI Awan Hermawan Purwadinata, dan Dirut Kereta Commuter Indonesia (KCI) Suryawan.
Usai sidak ke sejumlah titik, Andre menemukan sejumlah permasalahan. Antara lain, kepadatan terja karena minimnya eskalator dan lift. Sehingga, penumpang harus berdesakan naik turun tangga.
"Laporan yang saya dapatkan, eskalator dan lift yang ada sering tidak beroperasi," ujarnya.
Stasiun Manggarai dinilai semakin padat setelah berlaku kebijakan yang mengharuskan penumpang transit di situ.
Menurut Andre, pihak Kementerian Perhubungan terkesan memaksakan Stasiun Manggarai jadi stasiun sentral. Padahal, secara kasat mata terlihat belum layak.
"Di Stasiun Manggarai tidak ada lahan parkir yang layak, akses jalannya kecil, dan lokasinya ada di daerah padat penduduk. Saran saya, sebelum Stasiun Manggarai dipastikan mampu menampung 100 ribu penumpang per hari, Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) jangan memaksakan semua penumpang KRL harus transit di stasiun ini. Benahi dulu sarana dan prasarananya," papar Andre.
Lebih lanjut, Andre mengingatkan Kementerian Perhubungan jangan memaksakan hasil kajian tahun 1987 yang merekomendasikan Stasiun Manggarai sebagai stasiun sentral teemasuk untuk kereta jarak jauh diterapkan tahun 2023. Karena kondisinya tidak memungkinkan.
Terkait penumpukan penumpang di Stasiun Manggarai, pihak Kementerian Perhubungan dan pemangku kepentingan terkait menjanjikan akan melakukan antisipasi seperti menambah eskalator, jumlah kereta dan angkutan penghubung.
KEYWORD :
Warta DPR Komisi VI Andre Rosiade kereta rel listrik KRL Stasiun Manggarai