Ketua Umum PSSI, Erick Thohir. (Foto dok. Humas Kementerian BUMN/Jurnas)
Jakarta, Jurnas.com - Sekjen Presidium Nasional Suporter Sepak Bola Indonesia (PSSI) Richard Ahmad mendukung impian Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir dalam mewujudkan peta jalan atau roadmap sepak bola nasional dengan menargetkan Indonesia menembus ranking 45 FIFA.
Menurut Richard, sejumlah langkah yang sudah disiapkan PSSI sudah tercantum dalam cetak biru transformasi sepak bola Indonesia dalam proposal Garuda Emas. Upaya tersebut harus mendapatkan dukungan dari seluruh stakeholder sepak bola tanah air agar impian tersebut dapat terwujud.
"Kalau langkahnya, kalau roadmap-nya sudah disiapkan sih baiknya disesuaikan dengan rencana-rencana itu, jadi stepnya memang kalau sudah disiapkan seperti itu berarti harus punya visi yang sama, semuanya terutama Exco kemudian stakeholder dalam pengertian asprovnya seluruh Indonesia sampai tingkatan klub dan juga akademi atau SSB yang di bawahnya misalnya begitu itu harus sama visinya," ujar Richard kepada wartawan, Rabu (19/4).
Dikatakan Richard, PSSI juga perlu bergandengan tangan dengan pemerintah pusat maupun daerah dalam hal penyediaan infrastruktur baik itu sarana maupun prasarana untuk mendukung sepak bola modern.
“Tentu sinerginya dengan pemerintah terkait dengan infrastruktur terkait dengan sarana prasarana itu juga, karena kan kalau kita urusannya dengan pemerintah kan tidak hanya bicara soal pemerintah pusat, kita sudah bicara di tingkat pemerintah pusat tetapi kan ternyata pemerintah daerahnya tidak on, tidak sama kan sama aja begitu,” ucapnya.
Raih Hidup Sehat Sampai Usia Lanjut
Di luar itu, Richard juga mendorong adanya dukungan dari para tokoh masyarakat maupun tokoh agama bagi kemajuan sepak bola nasional.
“Kita juga sinergi sama dengan tokoh masyarakat tokoh agama sinergi agar memang semuanya tercover tersupport dari semua lini apa pun jangan sampai ada celah yang memang menjadi kerikil atau batu sandungan,” imbuhnya.
Lanjut Richard, selain roadmap yang sudah disusun, PSSI juga harus menyesuaikan dan memastikan `role of the game` atau peraturan yang ada dalam PSSI harus sesuai dengan hukum sepak bola internasional sebagaimana peraturan yang telah ditetapkan FIFA.
“Kemudian setelah itu dipastikan langkah hukumnya soal peraturan hukum-hukum yang di Indonesia kita atau sepak bola internasional hanya kan begitu dipastikan,” urainya.
Tujuan kepastian hukum itu, kata Richard, agar polemik mengenai Israel tidak kembali terulang di kemudian hari yang mengakibatkan batalnya Indonesia menjadi tuan rumah dan gagal tampil sebagai peserta Piala Dunia U-20 2023.
“Agar memang di kemudian hari tidak terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan Kalau hal-hal yang seperti kemarin (Piala Dunia U20). jadi semuanya berjalan itu tidak hanya soal kepastian kepastian tetapi harus semua road mapnya harus jelas,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Richard yang juga mantan Ketua Umum The Jakmania itu mengatakan mengatakan masalah hukum merupakan hal yang mendesak untuk segera dibenahi oleh Erick Thohir.
Kasus tragedi Kanjuruhan merupakan kasus yang sudah menjadi sorotan dunia internasional, sehingga harus segera tuntas tidak hanya formal secara hukum, melainkan juga memberikan rasa keadilan bagi masyarakat dan suporter secara nyata.
“Kalau dalam langkah awal ini tentunya terkait apa yang disampaikan presiden FIFA ya terkait dengan masa depan sepak bola kita pasca Kanjuruhan ini menjadi kepastian hukum pasca Kanjuruhan itu penting. Kasus ini sudah selesai atau belum ini jangan sampai jadi batu sandungan kalau menurut hukum Sudah selesai belum tentu menurut masyarakat sepak bola kan begitu,” urainya,
Richard menuturkan, kasus Kanjuruhan harus menjadi perhatian bersama dan jadi atensi khusus bagi PSSI dan juga pemerintah. Oleh karenanya permasalahan hukum tersebut harus tuntas.
“Masyarakat sepak bola sudah selesai tapi belum tentu dengan stakeholder nya yang lain misalnya begitu. Jadi harus semuanya clear dari pihak pemerintahnya dari hukumnya dari masyarakat olahraga nya, dari masyarakat suporternya harus clear tuh semuanya baru langkah selanjutnya bisa jalan. Tapi kalau ini kerikil-kerikil ini belum selesai inkrah katakan pasti ada percikan-percikan,” katanya.
Di satu sisi, Richard percaya dengan segudang pengalaman Erick Thohir dalam dunia sepak bola, mampu membenahi benang kusut yang terjadi dalam wajah sepak bola tanah air.
“Kalau bicara leadership Erick Thohir pasti punya dasar dan dia punya kemampuan hal itu,” tukas Richard.
Sebelumnya, Indonesia dalam dua bulan terakhir setelah dipimpin Erick Thohir, rangking Indonesia saat ini menempati ranking 149 FIFA. Erick Thohir, mematok `Merah Putih` bisa menduduki peringkat 45.
Harapan tersebut disampaikan oleh Anggota Exco PSSI, Arya Sinulingga. Target prestasi sepak bola Indonesia itu sejalan dengan target ekonomi.
"Ketika 2045 Indonesia punya target tinggi, lima besar dunia ekonomi, maka sepak bola punya target. Erick Thohir punya target kita nomor 45 di dunia minimal," ucap Arya.
Untuk mencapai target tersebut, PSSI sudah menyiapkan langkah-langkahnya. Tahun ini dikhususkan sebagai masa pemulihan sepak bola Indonesia setelah batalnya Piala Dunia u-20 serta Tragedi Kanjuruhan yang pecah pada tahun lalu.
Selanjutnya, PSSI menargetkan 2024 hingga 2028 sebagai tahap pengembangan. Lalu empat tahun berikutnya adalah masa-masa performa dan pada 2034 sampai 2045 adalah masa keemasan sepak bola Indonesia. Lolos ke Piala Dunia 2038 juga menjadi target PSSI.
KEYWORD :
PSSI Erick Thohir Garuda Emas suporter Richard Ahmad FIFA sepak bola