Sabtu, 23/11/2024 17:58 WIB

WHO Nyatakan Mpox Tidak Lagi Darurat Kesehatan Global

Selama tiga bulan terakhir hampir 90 persen lebih sedikit kasus tersebut dilaporkan dibandingkan dengan periode tiga bulan sebelumnya.

Telapak tangan pasien kasus cacar monyet dari Lodja, sebuah kota yang terletak di dalam Zona Kesehatan Katako-Kombe, terlihat selama penyelidikan kesehatan di Republik Demokratik Kongo pada tahun 1997. Brian W.J. Mahy/CDC/Handout via REUTERS

JAKARTA, Jurnas.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa mpox tidak lagi merupakan darurat kesehatan global pada Kamis (11/5), hampir tepat setahun setelah penyakit yang sebelumnya dikenal sebagai cacar monyet mulai menyebar ke seluruh dunia.

Menyusul penurunan jumlah kasus, Kepala WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan dengan senang hati menyatakan bahwa dia telah menerima saran dari komite darurat badan PBB tentang mpox untuk mencabut tingkat kewaspadaan tertingginya.

Pengumuman itu dikeluarkan hanya seminggu setelah WHO mengatakan bahwa COVID-19 juga tidak lagi menjadi darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional (PHEIC).

"Sementara keadaan darurat mpox dan COVID-19 sama-sama berakhir, ancaman gelombang kebangkitan tetap ada untuk keduanya. Kedua virus tersebut terus beredar dan keduanya terus membunuh," kata Tedros.

"Mpox terus menimbulkan tantangan kesehatan masyarakat yang signifikan yang membutuhkan tanggapan yang kuat, proaktif, dan berkelanjutan," tambahnya, menyerukan negara-negara untuk tetap waspada.

Meskipun sudah lama ada di beberapa bagian Afrika Tengah dan Barat, pada Mei tahun lalu kasus mpox mulai muncul di Eropa, Amerika Utara, lalu di tempat lain, kebanyakan di antara pria yang berhubungan seks dengan pria.

WHO menyatakan mpox adalah PHEIC pada bulan Juli. Namun, jumlah orang yang terinfeksi penyakit ini, yang menyebabkan demam, nyeri otot, dan lesi kulit seperti bisul yang besar terus menurun sejak saat itu.

Menurut hitungan WHO, lebih dari 87.000 kasus dan 140 kematian telah dilaporkan dari 111 negara selama wabah global. Selama tiga bulan terakhir hampir 90 persen lebih sedikit kasus tersebut dilaporkan dibandingkan dengan periode tiga bulan sebelumnya.

"Sementara kami menyambut baik tren penurunan kasus Mpox secara global, virus terus menyerang masyarakat di semua wilayah, termasuk di Afrika, di mana penularannya masih belum dipahami dengan baik," katanya.

Setelah status COVID-19 dan mpox dicabut, kini hanya ada satu PHEIC yang dinyatakan WHO - untuk virus polio, yang diumumkan pada Mei 2014.

Sumber: AFP

KEYWORD :

Organisasi Kesehatan Dunia WHO Mpox Cacar Monyet Tedros Adhanom




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :