Melempar jumrah (Foto: VOA)
JAKARTA, Jurnas.com - Arab Saudi mengumumkan perpanjangan durasi visa umrah untuk jemaah haji Sudan yang berada di Kerajaan dan tidak dapat kembali ke rumah karena konflik yang sedang berlangsung.
Kerajaan juga memberikan layanan "Menjamu Pelaku Umrah Sudan" di portal elektronik kementerian dalam negeri untuk memungkinkan warga dan penduduk di Kerajaan menerima orang Sudan dengan visa Umrah.
Layanan daring yang diluncurkan memungkinkan kerabat atau teman orang Sudan dengan visa umrah di Kerajaan serta warga negara Saudi untuk mengalihkan visa umrah menjadi visa pengunjung.
"Detail dan ketentuan mengubah visa tersedia di platform Absher," lapor Saudi Press Agency (SPA).
Mereka yang ingin mengubah visa akan dibebaskan dari biaya keuangan saat pertama kali melakukannya. Keputusan itu didasarkan pada arahan Raja Salman dan Putra Mahkota Mohammed bin Salman, tambah SPA.
Lebih dari 750 orang tewas dan ratusan ribu orang mengungsi dalam pertempuran yang dimulai pada 15 April antara panglima militer Abdel Fattah al-Burhan dan mantan wakilnya Mohamed Hamdan Daglo, yang memimpin Pasukan Dukungan Cepat (RSF) paramiliter.
Kekerasan itu telah mendorong ratusan ribu orang meninggalkan rumah mereka, dengan jumlah orang yang terlantar di dalam negeri Sudan lebih dari dua kali lipat dalam seminggu menjadi lebih dari 700.000, kata badan migrasi PBB.
Perserikatan Bangsa-Bangsa memperkirakan, 5 juta orang tambahan akan membutuhkan bantuan darurat di dalam Sudan sementara 860.000 orang diperkirakan akan mengungsi ke negara-negara tetangga yang sudah mengalami krisis pada saat negara-negara kaya telah mengurangi bantuan.
KEYWORD :Arab Saudi Konflik Sudan Jemaah Umrah Sudan