Sergey Brin, pendiri Google, ikut protes di pelarangan imigran.
Washington - Ratusan imigran tanpa dilengkapi dokumen ditangkap Badan Imigrasi Federal Amerika Serikat di sedikitnya empat negara bagian pada pekan ini melalui tindakan rutin penegakan hukum, Jumat (10/2) waktu setempat. Laporan mengenai pembersihan imigran pada pekan ini menimbulkan keprihatinan di antara para kuasa hukum dan keluarga imigran yang terjadi setelah perintah eksekutif Presiden Donald Trump yang membatasi para pengungsi dan imigran dari tujuh negara berpenduduk mayoritas Muslim, meski perintah eksekutif tersebut masih ditangguhkan.
"Kekhawatiran melanda rumah-rumah imigran dan orang-orang yang lahir di Amerika Serikat yang mencintai para imigran sebagai teman dan keluarga," kata Direktur Eksekutif Forum Imigrasi Nasional, Ali Noorani. "Laporan penggerebekan di permukiman imigran menjadi keprihatinan yang mendalam," ujarnya.
Direktur Penegakan dan Penindakan Kantor Imigrasi dan Bea Cukai AS di Los Angeles, David Marin mengatakan, tindakan penegakan hukum dilakukan di Atlanta, New York, Chicago, Los Angeles dan wilayah-wilayah di sekitarnya. Hanya lima dari 161 orang yang tertangkap di California Selatan tidak pernah mendapatkan prioritas penindakan di bawah pemerintahan Obama.
Menurtnya, operasi lima hari itu sebagai gelombang penegakan hukum. Dalam telekonferensi dengan sejumlah wartawan, dia menyatakan bahwa beberapa tindakan itu rutin dilakukan dengan menyebut salah satunya pada akhir musim panas di Los Angeles saat masih di bawah pemerintahan Presiden Barack Obama. "Beberapa laporan mengenai pos pemeriksaan ICE dan operasi pembersihan secara acak, maka itu semua palsu, berbahaya, dan tidak dapat dipertanggungjawabkan," kata Marin.
Jurgen Klopp Tolak Tawaran Latih Timnas AS
Imigran Amerika Serikat Donland Trump