Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo memberikan keterangan pers kepada awak media Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta, Senin, 22 Mei 2023. (Foto: Supianto/Jurnas.com)
JAKARTA, Jurnas.com - Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo melepas ekspor komoditas pertanian asal Banten sebanyak 26,3 ton dengan nilai 52,2 miliar ke-23 negara dari Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta, Senin (22/5).
Komoditas yang diekspor di antaranya adalah sarang burung walet (SWB), bulu bebek, tanaman hias, buah, dan sayur-sayuran segar. Adapun negara tujuan komoditas tersebut adalah Jepang dan China.
"Kekuatan Indonesia ini ada di pertanian, ada di SWB yang disuka di mana-mana, ada di porang kita, pakis kita pun laku. Satu-satunya yang besok harus kita jaga adalah kepercayaan," kata Mentan Syahrul.
Mentan mengatakan, pemerintah telah menargetkan capaian nilai ekspor produk pertanian sebesar Rp 1.000 triliun dengan penambahan negara tujuan di wilayah Amerika, Eropa, dan Asia.
"Oleh karena itu, saya berharap Tiga Kali Lipat Ekspor (Gratieks) memang target Badan Karantina Pertanian (Barantan) sekarang Rp 658,2 triliun. Kita berharap satu atau dua tahun ini kita lewati di atas Rp 1.000 triliun," tutur SYL, sapaan Mentan Syahrul.
Seminar Hari Konstitusi, Ketua MPR Ungkap MPR Rekomendasikan Usulan Amandemen UUD NRI 1945
Sebagai upaya untuk mengakselerasi ekspor SWB, Kepala Barantan, Bambang mengatakan telah meminta pihaknya dari pusat hingga ke daerah untuk terus mengawal pelaku usaha walet Indonesia selama 24 jam.
"Saat ini kami laporkan bahwa masih ada 10 perusahan yang sedang antre. Mereka dari peruahaan batch dua, batch tiga, batch empat semuanya sudah clear dari karantina, tinggal menunggu proses audit oleh GACC," kata Bambang.
GACC merupakan kepanjangan dari General Administration of Customs of the People`s Republic of China.
Dikatakan Bambang bahwa ekspor SWB terus mengalami peningkatan, yakni dari 1131,2 ton tahun 2019 menjadi 1500,3 ton tahun 2022. Khusus ekspor ke Tiongkok juga mengalami peningkatan dari 126,9 ton pada tahun 2019 menjadi 288,2 ton tahun 2022.
Khusus saat ini yang di-approve GACC adalah 400 ton per tahunnya. Untuk itu, Bambang meminta kepada para pengusaha walet agar tidak menyia-nyiakan alokasi tersebut. "Jangan sampai sudah ada alokasi 400 ton kemudian kita gagal setor," kata Bambang.
Di tempat yang sama, Kepala Karantina Pertanian Soekarno Hatta, Andi Yusmanto mengatakan bahwa sejauh ini pelayanan karantina semakin dipermudah dengan aplikasi QCorner yang dapat melayani para pengusaha dan importir seluruh Indonesia.
Aplikasi ini dinilai mampu mempercepat sekaligus mengurai antrian tetap muka secara cepat dalam mengajukan proses izin.
"Saya pastikan 90 persen para pengusaha yang memohon ijin sudah teregistrasi. Bahkan per hari ada sekitar 30 perusahaan yang mengajukan. Melalui aplikasi itu mereka dapat mendaftarkan dokumen hewan/animal dan pendaftaran dokumen tumbuhan atau plant," katanya.
KEYWORD :Syahrul Yasin Limpo Ekspor Pertanian Sarang Burung Walet Bambang