Bawang Putih
JAKARTA, Jurnas.com - Badan Pangan Nasional (Bapanas) memperkuat kerja sama dan koordinasi dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) guna membahas progres penerbitan Surat Perizinan Impor (SPI) bawang putih.
Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi mengatakan, pengadaan tersebut diperlukan untuk mendorong penambahan pasokan, sehingga dapat menjaga stabilitas harga bawang putih di tingkat konsumen.
"Kita terus bersama-sama Kemendag melakukan koordinasi untuk percepatan pengadaan, seluruh dokumen telah disiapkan dan prosesnya tengah berjalan," kata Arief dalam keterangannya diterima di Jakarta, Selasa (30/5).
Progran Bantuan Beras Sukses Turunkan Kemiskinan
Bawang putih merupakan salah satu komoditas pangan yang masih memerlukan tambahan pasokan dari luar negeri untuk memenuhi konsumsi domestik. Dengan demikian, kondisi harga komoditas tersebut di dalam negeri tidak terlepas dari pengaruh harga di negara asal.
Seperti diketahui sebelumnya, harga bawang putih di China berada di atas $1.300 per ton, hal tersebut yang turut menyebabkan harga di dalam negeri terkerek naik.
Arief meminta masyarakat tidak perlu khawatir soal ketersediaan bawang putih. Pasalnya, dengan perencanaan yang telah dilakukan, Bapanas dan kementerian/lembaga terkait memastikan ketersediaan bawang putih terjaga sepanjang tahun.
"Kita juga terus lakukan pemantauan dan penghitungan melalui Neraca Pangan Nasional. Ini sesuai arahan Bapak Presiden agar pasokan dan keseimbangan harga pangan dijaga sepanjang tahun," ujarnya.
Berdasarkan Prognosa Neraca Pangan Nasional Januari-Desember 2023, kebutuhan bawang putih nasional dalam setahun sekitar 652 ribu ton, sedangkan produksi dalam negeri sekitar 18 ribu ton dan stok awal atau carry over dari tahun 2022 adalah 143 ribu ton.
"Untuk menutupi kekurangannya maka telah dilakukan perencanaan pengadaan luar negeri, sehingga diperkirakan stok bawang putih nasional pada akhir 2023 tersedia 99 ribu ton," paparnya.
Begitu juga untuk periode sampai dengan Juni 2023 ini, menurutnya, berdasarkan penghitungan Neraca Pangan, stok bawang putih nasional pada akhir Juni 2023 tersedia sekitar 14 ribu ton.
Jumlah tersebut berdasarkan penambahan stok awal atau carry over dari tahun 2022 sebesar 143 ribu ton, produksi dalam negeri sampai Juni 11 ribu ton, dan realisasi rencana pengadaan luar negeri Januari-Juni 2023 yang tengah berjalan.
Walaupun masih mengandalkan pengadaan luar negeri, Arief memastikan, penyerapan produksi bawang putih dalam negeri tetap menjadi prioritas. "Seperti komoditas pokok lainnya, pastinya kita tetap prioritaskan penggunaan hasil produksi dalam negeri," ungkapnya.
Terkait upaya menjaga stabilitas harga ke depannya, Arief menambahkan, pada tahun ini Bapanas melalui BUMN Pangan telah mulai melakukan pengisian Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) untuk komoditas bawang putih.
"Kita sudah mulai isi secara bertahap, kita targetkan memiliki stok CPP bawang putih 55,7 ribu ton sehingga bisa dioptimalkan untuk langkah-langkah intervensi menjaga stabilitas harga dan kondisi kedaruratan," paparnya.
Untuk kondisi harga bawang putih di tingkat konsumen berdasarkan Panel Harga Pangan NFA per 29 Mei 2023, harga rata-rata nasional bawang putih berada di Rp 36.875 per Kg, atau mengalami sedikit kenaikan dibanding minggu lalu yang berada di posisi Rp 36.340 per Kg.
KEYWORD :Bawang Putih Surat Perizinan Impor Impor Bawang Bapanas