Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Demokrat Andi Arief. (Foto: Dok. Ist)
Jakarta, Jurnas.com - Partai Demokrat menduga belum adanya deklarasi cawapres menjadi penyebab turunnya survei elektabilitas calon presiden (capres) Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan.
Partai besutan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ini mengaku membuka opsi mengevaluasi keanggotaan di KKP jika pasangan calon (paslon) untuk Pilpres 2024 tak kunjung dideklarasikan hingga Juni 2023.
"Kalau Juni belum deklarasi berpasangan, kemungkinan Demokrat akan mengevaluasi," kata Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Demokrat Andi Arief kepada wartawan, Jakarta, Senin (5/6).
Andi tak memerinci evaluasi yang akan dilakukan Demokrat mengarah pada pengunduran diri dari KKP atau tidak. Dia hanya menyebut evaluasi dilakukan secara menyeluruh.
"Evaluasi menyeluruh," kata Andi.
Indikator Politik Indonesia sebelumnya merilis elektabilitas capres menjelang Pemilu 2024. Hasilnya, Ketum Gerindra Prabowo Subianto berada di posisi teratas, Ganjar kedua, dan Anies ketiga.
Survei ini digelar pada 26-30 Mei 2023 terhadap 1.230 responden dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak, validasi, dan screening. Survei dilakukan melalui panggilan telepon oleh pewawancara yang dilatih.
Surya Paloh Nasehati Anies: Ambil Hikmahnya Saja
Pemilihan sampel dilakukan dengan metode random digit dialing (RDD). RDD adalah teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak. Adapun margin of error survei plus minus 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
KEYWORD :
Demokrat Andi Arief Pilpres 2024 cawapres Anies Baswedan