Sabtu, 23/11/2024 20:39 WIB

Blinken dan Netanyahu Bahas Normalisasi Israel dengan Negara Timur Tengah

Blinken juga menekankan perlunya menjunjung tinggi komitmen yang dibuat pada pertemuan regional di Aqaba dan Sharm El Sheikh.

Bendera Israel dan AS dipasang di atap bangunan permukiman Israel di Yerusalem Timur pada 13 Desember 2017. (AFP)

JAKARTA, Jurnas.com - Departemen Luar Negeri Amerika Serikat/" style="text-decoration:none;color:red;font-weight:bold">Amerika Serikat (AS) mengatakan, Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken dan Perdana, Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Kamis membahas integrasi lebih lanjut Israel ke Timur Tengah.

"Sekretaris dan Perdana Menteri membahas bidang-bidang yang menjadi kepentingan bersama, termasuk memperluas dan memperdalam integrasi Israel ke Timur Tengah melalui normalisasi dengan negara-negara di kawasan itu," kata penyataan tersebut.

Blinken juga menekankan perlunya menjunjung tinggi komitmen yang dibuat pada pertemuan regional di Aqaba dan Sharm El Sheikh untuk menghindari langkah-langkah yang merusak prospek solusi dua negara dengan Palestina.

Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS, Matt Miller mengatakan kedua pejabat membahas tantangan regional yang lebih luas, "seperti ancaman yang ditimbulkan oleh Iran, dan menggarisbawahi komitmen kuat AS terhadap keamanan Israel dan kemitraan kami selama 75 tahun."

Sebelumnya pada hari Kamis, konferensi pers bersama diadakan di Riyadh dengan Blinken dan Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Pangeran Faisal bin Farhan.

Pangeran Faisal membela sikap Arab Saudi menormalisasi hubungan dengan rezim Assad. "Terlepas dari apa yang orang pikirkan tentang Bashar al-Assad, kami mengambil satu-satunya jalan untuk menyelesaikan tantangan kemanusiaan yang kami hadapi setelah krisis Suriah," katanya.

Selama konferensi pers, diplomat tinggi Riyadh juga mengatakan Arab Saudi sedang mengembangkan program nuklir sipilnya dan lebih memilih AS sebagai salah satu penawar untuk program itu.

Menjelang keberangkatannya ke Arab Saudi, pada hari Senin, Blinken mengatakan Washington sedang bekerja menuju normalisasi antara Israel dan Arab Saudi, sebuah tujuan yang akan melayani kepentingan keamanan nasional AS.

Sementara itu, Arab Saudi telah berulang kali menyatakan bahwa perjanjian atau kesepakatan damai apa pun untuk menormalisasi hubungan dengan Israel akan dikondisikan sebelumnya pada pembentukan negara Palestina merdeka.

Normalisasi hubungan tahun 2020 antara Uni Emirat Arab (UEA) dan Israel adalah bagian dari Abraham Accords yang ditengahi AS yang juga membuat negara Yahudi itu menjalin hubungan diplomatik dengan Bahrain dan Maroko.

UEA adalah negara Teluk pertama yang menormalisasi hubungan dengan Israel dan hanya negara Arab ketiga yang melakukannya setelah Mesir dan Yordania.

Abraham Accords melanggar kebijakan lama pan-Arab untuk mengisolasi Israel sampai menarik diri dari wilayah pendudukan dan menerima status negara Palestina.

Sumber: Al Arabiya

KEYWORD :

Amerika Serikat Normalisasi Hubungan Israel dan Timur Tengah Amerika Serikat




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :