Kamis, 26/12/2024 22:19 WIB

Presiden Joe Biden Samakan Xi Jinping dengan Diktator

Joe Biden menyamakan mitranya dari China, Xi Jinping dengan seorang diktator, hanya sehari setelah diplomat topnya meninggalkan Beijing.

Presiden China Xi Jinping dan Presiden AS Joe Biden berbicara melalui telepon untuk kedua kalinya tahun ini. (Foto: AFP)

JAKARTA, Jurnas.com - Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden menyamakan mitranya dari China, Xi Jinping dengan seorang diktator, hanya sehari setelah diplomat topnya meninggalkan Beijing.

Berbicara di penggalangan dana Partai Demokrat di California utara, Biden mengatakan Xi Jinping telah marah atas insiden pada Februari ketika sebuah balon China, yang menurut Washington digunakan untuk memata-matai, terbang di atas AS sebelum akhirnya ditembak jatuh.

"Alasan mengapa Xi Jinping menjadi sangat kesal ketika saya menembak jatuh balon itu dengan dua mobil boks yang penuh dengan peralatan mata-mata adalah dia tidak tahu itu ada di sana," kata Biden.

"Itu sangat memalukan bagi para diktator. Ketika mereka tidak tahu apa yang terjadi. Itu tidak seharusnya terjadi di tempat itu. Itu meledak," sambung dia.

Insiden balon itu memperburuk hubungan AS-Tiongkok yang sudah sulit, yang tegang karena masalah mulai dari Taiwan yang memiliki pemerintahan sendiri hingga semikonduktor dan hak asasi manusia, dan mendorong Menteri Luar Negeri Antony Blinken untuk menunda kunjungan yang direncanakan ke Beijing.

Blinken akhirnya pergi ke sana akhir pekan lalu, mengadakan diskusi dengan Menteri Luar Negeri Qin Gang, pejabat tinggi urusan luar negeri Wang Yi, dan pada Senin sore, Xi Jinping sendiri.

Meski tidak ada terobosan besar, Blinken dan Xi Jinping sepakat tentang perlunya menstabilkan persaingan antara Washington dan Beijing agar tidak mengarah ke konflik.

Meskipun Biden kemudian mengindikasikan bahwa menurutnya hubungan antara kedua negara berada di jalur yang benar, komentar penggalangan dananya berisiko memperbaharui kerusakan pada hubungan yang sangat sensitif tersebut.

China menyebut komentar yang dilaporkan oleh Biden "sangat tidak masuk akal dan tidak bertanggung jawab".

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Mao Ning pada hari Rabu mengatakan komentar Biden "sangat bertentangan dengan fakta dan sangat melanggar protokol diplomatik, dan sangat melanggar martabat politik China."

"Ini adalah provokasi politik yang terang-terangan. China mengungkapkan ketidakpuasan dan penentangan yang kuat," kata Mao dalam pengarahan harian.

Xi menjalani masa jabatan ketiga yang belum pernah terjadi sebelumnya sebagai presiden China dan merupakan pemimpin China yang paling kuat sejak Mao Zedong.

Biden, yang berusia 80 tahun, mencalonkan diri untuk masa jabatan kedua sebagai presiden AS pada pemilu 2024.

Sumber: Al Jazeera

KEYWORD :

Xi Jinping Diktator Konflik China AS Amerika Serikat Joe Biden




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :