Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (kiri atas) membuka secara online kegiatan Training of Trainer (TOT) bertajuk Peningkatan Nilai Tambah Komoditas Pertanian, di Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Batu, Jawa Timur. (Foto: Humas Kementan)
Jawa Timur, Jurnas.com - Meningkatkan nilai tambah produk pertanian menjadi salah satu fokus Kementerian Pertanian (Kementan). Untuk mendukung hal itu, Kementan melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) memperkuat kompetensi SDM.
Peningkatan kualitas SDM itu dilakukan melalui Training of Trainer (TOT) “Peningkatan Nilai Tambah Komoditas Pertanian”, 21 – 23 Juni 2023, di Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Batu, Jawa Timur.
Kegiatan ini diikuti Widyaiswara, Dosen, Guru dan Penyuluh Pertanian. TOT dilaksanakan dalam 30 Jam Pelatihan dengan Metode Blended Learning.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo hadir membuka kegiatan secara online dari Agriculture War Room (AWR) Kementan, mengatakan update pengetahuan dan adaptif terhadap perkembangan teknologi dibutuhkan sebagai antisipasi perubahan iklim, dan ancaman El Nino dan krisis pangan global.
"Dalam kondisi ini, kita harus manfaatkan teknologi untuk mengatasi tantangan alam ke depan. TOT ini penting untuk mengupdate pengetahuan," kata Syahrul.
"Kita tidak dapat menyelesaikan masalah saat ini dengan solusi lima atau sepuluh tahun lalu, harus adaptif terhadap perkembangan teknologi dan adaptif menghadapi tantangan pertanian kedepan” ujar Syahrul menambahkan.
Sementara Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi, yang hadir secara online, mengatakan Tema TOT kali ini, peningkatan nilai tambah komoditas pertanian adalah isu yang sangat penting dan merupakan isu yang diangkat pada pertemuan Menteri Pertanian Negara G20 di Bali Tahun lalu.
“Dan disepakati bersama peningkatan nilai tambah produk pertanian adalah cara meningkatkan pendapatan petani dan meningkatkan kesejahteraan. Karena sesungguhnya keuntungan itu ada di nilai tambah komoditas pertanian itu," jelas Dedi.
Dedi menambahkan, petani harus memiliki kemampuan untuk mengolah hasil panen. "Petani jangan jual produk mentah, harus dapat mengolah produk nya agar punya nilai tambah, dengan begitu hasil yang didapat jadi lebih banyak,” imbuhnya.
Apresiasi pelaksanaan TOT, disampaikan oleh anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) -RI asal Provinsi Lampung, Bustami Zainudin yang yang hadir secara online.
Bustami Zainudin mengatakan upaya peningkatan nilai tambah untuk petani merupakan solusi dalam meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani dan dalam pada akhirnya akan mewujudkan kedaulatan pangan.
Peserta yang hadir berjumlah 120 orang dan terdiri dari 60 orang dari Widyaiswara, Dosen, Guru dan Penyuluh Pertanian dan 60 orang dari Petani Milenial. Kegiatan ini dilaksanakan secara online di seluruh UPT Pelatihan lingkup BPPSDMP.
Hadir saat pembukaan di BBPP Batu, Sekretaris BPPSDMP, Siti Munifah, yang sebelumnya di tempat yang sama membuka Pelatihan Kewirausahaan untuk Petani Milenial, Kepala BBPP Batu, Sabir, dan Kepala UPT lingkup BPPSDMP.
KEYWORD :Kompetensi SDM Kementan Nilai Tambah Pertanian Syahrul Yasin Limpo BPPSDMP Dedi Nursyamsi