Belinda Tanoto (Foto: Ist)
Jakarta, Jurnas.com - Investasi berdampak (impact investment) menjadi prioritas Tanoto Foundation, dalam rangka mengatasi persoalan kesenjangan sosial dan ekonomi di Indonesia. Hal ini disampaikan Board of Trustee Tanoto Foundation, Belinda Tanoto.
Menurut Belinda Tanoto, investasi berdampak adalah bukti bahwa modal dapat menjadi kekuatan untuk mewujudkan kebaikan yang melampaui batasan-batasan dan kepentingan industri.
"Kami percaya, masalah sosial dan ekonomi bisa dipecahkan dengan kolaborasi. Kami menyadari bahwa tidak ada entitas atau sektor atau bisnis tunggal yang dapat mengatasi tantangan kompleks," terang Belinda dalam Asian Venture Philanthropy Network (AVPN) Global Conference di Kuala Lumpur, pada Rabu (21/6) lalu.
"Tanoto Foundation didirikan untuk memobilisasi dan mengatasi berbagai masalah sosial bersama dengan pemerintah, organisasi sosial, lembaga, dan swasta," imbuh dia.
Di antara persoalan di Indonesia yang menjadi fokus perhatian Tanoto Foundation, lanjut Belinda, ialah stunting. Dia menyebut stunting membutuhkan kerja sama multisektoral dan dana yang tidak sedikit.
"Stunting berkorelasi dengan keterbelakangan otak yang merupakan akibat dari kekurangan gizi yang parah. Anak-anak stunting rentan terhadap keterlambatan perkembangan jangka panjang dan sistem kekebalan tubuh yang lemah," ujar dia.
Beberapa upaya yang telah dilakukan sejauh ini ialah dengan membentuk kelompok kerja dan forum dengan menggandeng berbagai lembaga seperti Bank Dunia, UNICEF, universitas, organisasi nirlaba, korporasi, untuk bersama membangun pendidikan dan perkembangan anak usia dini.
"Ketika kami pertama kali mulai menangani stunting di Indonesia, 1 dari 3 anak mengalami stunting. Kami telah mencapai kemajuan yang luar biasa, menurunkan tingkat stunting dari 33 persen menjadi 20 persen, namun masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan," ucap Belinda.
Belinda menuturkan, untuk mengatasi berbagai masalah sosial termasuk stunting tidak bisa hanya ditangani pemerintah dan organisasi filantropi saja. Menurut dia, harus ada mobilisasi pendanaan dari pihak-pihak lainnya.
"Mengingat terbatasnya modal filantropi, kita perlu mengkatalisasi dan menarik jenis pendanaan lain untuk memenuhi kebutuhan sosial yang paling mendesak di dunia," tutur Belinda.
Sementara itu, Chief of Sustainable Finance, AVPN Komal Sahu menjelaskan, tujuan dari implementasi investasi berdampak adalah untuk menciptakan hasil yang positif bagi sosial dan lingkungan, di samping keuntungan finansial.
"AVPN terus berupaya untuk mendorong perubahan sosial dengan mempromosikan inisiatif dalam investasi, tema strategis, membina hubungan, dan mempercepat pengembangan ekosistem dampak di APAC," tutup Komal.
KEYWORD :Stunting Tanoto Foundation Investasi Sosial Berdampak