Wakil Menteri Luar Negeri Antony Blinken Perjalanan ke Jepang, Republik Korea, Vietnam, dan Indonesia (State dept./ AP Images)
JAKARTA, Jurnas.com - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Antony Blinken mengatakan pada Rabu (28/6) bahwa tidak ada perjanjian nuklir baru dengan Iran, setelah diplomasi baru yang tenang antara musuh.
"Tidak ada kesepakatan dalam waktu dekat, bahkan saat kami terus bersedia untuk mengeksplorasi jalur diplomatik," kata Blinken di Dewan Hubungan Luar Negeri di New York.
"Kita akan lihat dari tindakan mereka," kata Blinken tentang hubungan di masa depan, menyerukan Iran untuk memilih tidak mengambil tindakan yang semakin meningkatkan ketegangan dengan AS dan di Timur Tengah.
Presiden Joe Biden menjabat dengan harapan untuk kembali ke perjanjian nuklir 2015 dengan Iran yang dibatalkan oleh pendahulunya Donald Trump. Tetapi pembicaraan yang dimediasi oleh Uni Eropa gagal dan protes massal di Iran membuat Washington semakin ragu-ragu untuk mencapai kesepakatan dengan negara ulama itu.
Namun, para diplomat mengatakan pembicaraan tidak langsung telah dilanjutkan secara diam-diam dalam beberapa bulan terakhir dengan Oman sebagai perantara, dengan fokus sebagian besar pada status tahanan AS di Iran.
Irak Bayar Impor Gas Iran dengan Minyak
Pembicaraan tentang pemulihan perjanjian nuklir 2015 terhenti karena perselisihan tentang sejauh mana bantuan dari sanksi AS yang diberlakukan oleh Trump dan tentang kapan Iran akan kembali patuh dengan menarik diri dari tindakan balasan yang diambil sebagai tanggapan atas penarikan AS dari kesepakatan tersebut.
Blinken mengatakan pemerintahan Biden telah melakukan "upaya itikad baik" dengan kekuatan Eropa serta saingannya China dan Rusia untuk kembali dan untuk sementara waktu "kelihatannya mungkin."
Bagi Netanyahu, pengakuan Saudi akan menjadi kudeta terakhir karena ukuran dan pengaruh negara itu di dunia Arab dan statusnya sebagai penjaga situs-situs paling suci Islam. Saudi telah menyerukan kemajuan atas hak-hak warga Palestina.
Blinken pada hari Selasa berbicara dengan Menteri Luar Negeri Israel Eli Cohen untuk membuat seruan baru untuk de-eskalasi di Tepi Barat dan untuk menyuarakan keprihatinan atas kerusuhan baru-baru ini, yang mencakup kekerasan terhadap warga Palestina-Amerika.
"Kami telah memberi tahu teman dan sekutu kami di Israel bahwa jika ada api yang membakar di halaman belakang mereka, akan jauh lebih sulit jika bukan tidak mungkin untuk benar-benar memperdalam perjanjian yang ada, serta memperluasnya untuk memasukkan Arab Saudi yang berpotensi," kata Blinken.
Sumber: AFP
KEYWORD :Perjanjian Nuklir Konflik Iran AS Antony Blinken