Yevgeny Prigozhin, pendiri pasukan tentara bayaran Wagner Rusia (Gambar: Reuters/Concord Press Service)
Moskow, Jurnas.com - Rusia akan menutup grup media milik pemimpin kelompok tentara bayaran Wagner, Yevgeny Prigozhin, menyusul aksi pembelotan yang dilakukan oleh mantan sekutu Presiden Vladimir Putin tersebut.
Usai setuju membatalkan pemberontakan, Prighozin diizinkan pergi ke pengasingan di Belarusia. Anak buahnya juag diberikan pilihan untuk bergabung kembali dengannya, diintegrasikan ke dalam angkatan bersenjata Rusia, atau kembali ke rumah.
"Saya mengumumkan keputusan kami untuk menutup dan meninggalkan ruang informasi negara," kata direktur RIA FAN, Yevgeny Zubarev dikutip dari Reuters pada Senin (3/7). RIA FAN merupakan salah satu media di bawah nama besar Patriot Media.
Serangan ke Kursk Hancurkan Tiga Jembatan, Presiden Ukraina Sebut Pembalasan Rusia hanya Gertakan
Surat kabar Rusia, Kommersant, melaporkan pada pekan lalu bahwa pengawas komunikasi negara, Roskomnadzor, telah memblokir sejumlah media yang terkait dengan Prigozhin, tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Media Rusia juga melaporkan bahwa `pabrik` troll yang diduga digunakan oleh Prigozhin untuk mempengaruhi opini publik di luar negeri termasuk Amerika Serikat (AS), telah dibubarkan.
Dalam postingan videonya, Zubarev memuji kiprah Patriot Media. Dia menyebut media inilah yang selama ini membela Prigozhin dan Putin dari serangan oposisi anti-Kremlin, termasuk kritikus Putin yang dipenjara, Alexei Navalny.
"Grup Patriot telah bekerja melawan Alexei Navalny dan perwakilan oposisi lainnya yang benar-benar berusaha menghancurkan negara kita," terang Zubarev.
Terlepas dari pemberontakan yang gagal, pihak berwenang Rusia belum secara resmi melarang Grup Wagner, tetapi Putin mengatakan pada Selasa pekan lalu bahwa keuangan perusahaan Prigozhin akan diselidiki.
KEYWORD :Rusia Wagner Yevgeny Prigozhin Patriot Media