Kaum Sufi (Foto: Reuters)
Sindh - Sekitar ratusan kaum Sufi padati kuil Lal Shahbaz Qalandar dengan tubuh yang masih dipenuhi darah di Pakistan Selatan pada Jumat (17/2). Mereka berteriak-teriak kepada polisi, sehari setelah bom bunuh diri yang menewaskan setidaknya tujuh puluh tujuh orang.
Pemboman di kuil Lal Shahbaz Qalandar di Provinsi Sindh dinilai serangan paling mematikan di Pakistan dalam dua tahun terakhir. Aksi tersebut menurut laporan media setempat berasal dari kelompok-kelompok militan, seperti Taliban Pakistan dan Negara Islam lainnya.
Lantai marmer putih di Lal Shahbaz Qalandar masih dipenuhi darah korban yang berserahkan di mana-mana. Selain itu tumpukan sepatu dan sandal yang dinilai milik korban pun masih berserahkan tampak di halaman kuil.
Pada Jumat hari ini gerbang kuil dipenuhi kerumunan demonstran berteriak dengan slogan-slogan polisi gagal melindungi kuil. "Aku berharap aku bisa berada di sini dan meninggal dalam ledakan tersebut," ujar Ali Hussain dalam keadaan terpukul.
Sebelumnya Kaum Sufi meminta keamanan yang lebih intensif setelah pemboman terpisah pekan ini yang menewaskan tiga belas orang di kota Lahore Timur, namun "Tidak ada yang peduli untuk mengamankan tempat ini," tambahnya seperti dilansir dari Reuters
Menurut laporang beredar, kelompok Taliban telah memperingatkan akan menyerang kuil teresebut, tapi pemerintah tidak menganggapnya serius. Gelombang pemboman selama lima hari terakhir telah memukul empat provinsi dan dua kota besar Pakistan, dan menewaskan hampir 100 orang.[]
Pakistan Kaum Sufi Taliban