Kebakaran hutan Amazon (foto: UPI)
Sao Paulo, Jurnas.com - Pemerintah Brasil mengklaim deforestasi di hutan Amazon menurun 33,6 persen dalam enam bulan pertama jabatan Presiden Luiz Inacio Lula da Silva.
Hutan hujan Amazon menyusut 2.649 km persegi pada Januari-Juni tahun ini, menurun dibandingkan 3.988 km persegi dalam enam bulan tahun lalu, yang saat itu dipimpin oleh Presiden Jair Bolsonaro.
"Kami telah mencapai tren penurunan deforestasi yang stabil di Amazon," kata Menteri Lingkungan Marina Silva dikutip dari BBC pada Jumat (7/7).
Klaim dari data satelit ini belum diverifikasi secara independen. Namun, Lula berjanji untuk mengakhiri deforestasi atau pembukaan hutan pada 2030 mendatang. Dia harus mengembalikan area hutan yang hilang sebesar tiga kali luas New York City.
Awal tahun ini, Lula menetapkan enam cagar alam baru, melarang penambangan dan membatasi pertanian komersial di sana. Para pemimpin adat menyambut baik langkah tersebut.
Sementara deforestasi dilaporkan telah turun, kebakaran meningkat di Amazon. Pada Juni ini, pemantauan satelit mendeteksi 3.075 kebakaran di Amazon, jumlah tertinggi sejak 2007. Kobaran api melepaskan emisi karbon dalam jumlah besar yang dikaitkan dengan pembukaan area yang sebelumnya gundul.
Lula, yang sebelumnya menjabat sebagai presiden Brasil pada 2003-2010, juga mendorong negara-negara terkaya di dunia untuk membayar berbagai inisiatif yang bertujuan menyelamatkan hutan hujan.
Pada April lalu, penelitian oleh jaringan pemantauan Global Forest Watch menunjukkan bahwa area hutan tropis seukuran Swiss hilang tahun lalu di seluruh dunia karena penebangan pohon melonjak.
Dikatakan bahwa sekitar 11 lapangan sepak bola hutan hilang setiap menit pada tahun 2022, dengan kehancuran hutan yang didominasi oleh Brasil.
KEYWORD :Brasil Hutan Amazon Deforestasi Pembukaan Lahan