Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto. Foto: Azka/Man
Jakarta, Jurnas.com - Anggota Komisi VII DPR RI, Mulyanto, menyayangkan sikap BRIN yang tidak responsif atas munculnya inovasi dari masyarakat. BRIN malah terkesan membantai ide-ide inovasi yang sangat mungkin diwujudkan.
Mulyanto menyorot sikap BRIN kepada Aryanto Misel yang berhasil menciptakan inovasi bahan bakar air bertajuk Nikuba (niku Banyu). Ia berpendapat BRIN kurang simpatik terhadap temuan Aryanto yang mendapat perhatian masyarakat.
"Ini kan kontra produktif dengan tugas dan fungsi BRIN dalam pengembangan riset dan inovasi nasional. Seharusnya BRIN memfasilitasi dan melakukan uji kinerja (peformance test) atas karya Aryanto Misel tersebut yang bahkan dilirik petinggi otomotif di Italia seperti Lamborghini dan Ducati," katanya kepada wartawan, Selasa (11/7).
"Jangan belum apa-apa BRIN malah memandang sebelah mata, apalagi membantai para inovator akar rumput tersebut," imbuhnya.
Wakil Ketua Fraksi PKS ini khawatir sikap BRIN akan membuat para inovator sakit hati dan mutung dalam berinovasi. Terlebih, tidak gampang menjadi seorang inovator produk teknologi. Tidak banyak juga orang yang mau dan mampu berinovasi.
"Tugas BRIN itu memberi insentif, memfasilitasi dan menggairahkan kreativitas para inovator tersebut, bukan malah sebaliknya, memadamkan gairah inovasi akar rumput," kata Mulyanto.
"Karya inovasi anak bangsa harus terus disemangati agar jiwa kreativitas mereka tetap tumbuh dan berkembang, apalagi untuk kalangan pemuda. Ini sangat penting di era disrupsi seperti sekarang ini," imbuhnya.
Manggung Bareng Suki Waterhouse, Hayley Williams Pesembahkan Lagu Twilight untuk Robert Pattinson
Mulyanto melihat secara nasional BRIN terlalu sering bersuara sumbang, sampai-sampai Komisi VII DPR merekomendasikan untuk mencopot Kepala BRIN tersebut.
"Mestinya Presiden sungguh-sungguh mengevaluasi BRIN ini agar lebih positif dan produktif ke depan. Sayang kalau lembaga dan aset teknologi peninggalan Pak Habibie ini menjadi tidak optimal," tandasnya.
KEYWORD :
Warta DPR Komisi VII BRIN PKS Mulyanto bahan bakar air Nikuba