Paus Fransiskus. (Foto: Doknet)
Vatican City, Jurnas.com - Pemimpin spiritual tertinggi Katolik, Paus Fransiskus, akhirnya memberikan restu kepada uskup baru Shanghai. Namun, Vatikan menegur China karena melakukan penunjukan uskup tanpa berkonsultasi dengan Tahta Suci.
Dalam sebuah pernyataan yang dikutip Reuters pada Sabtu (15/7), Paus menunjuk Joseph Shen Bin untuk mengisi keusukupan Shanghai yang kini masih kosong.
Secara terpisah, Kardinal Pietro Parolin selaku Sekretaris Negara Vatikan, menyebut pemindahan Shen dari Keuskupan Haimen ke Shanghai, belum melalui konsultasi dengan Vatikan selaku pemegang otoritas tertinggi Katolik.
Sesekali Bentrok soal Batas Laut Cina Selatan, Tiongkok-Vietnam Menandatangani 14 Kesepakatan
"Paus memutuskan untuk menyetujui Shen demi kebaikan yang lebih besar dari keuskupan Shanghai, dan karena Shen adalah seorang pendeta yang terhormat," kata Parolin dalam wawancara dengan media internal Vatikan.
Sengketa Shanghai adalah perselisihan terbaru antara Vatikan dan China atas pemindahan seorang uskup. Pada November lalu, Vatikan menuduh China melanggar pakta 2018 dengan melantik seorang uskup di keuskupan yang tidak diakui oleh Tahta Suci.
Pakta itu merupakan upaya meredakan perpecahan lama di seluruh China daratan antara kawanan bawah tanah yang setia kepada paus dan gereja resmi yang didukung negara.
Untuk pertama kalinya sejak tahun 1950-an, kedua belah pihak mengakui paus sebagai pemimpin tertinggi Gereja Katolik.
Sementara itu, Shen adalah presiden Dewan Uskup China, yang diyakini dikendalikan oleh Partai Komunis China. Dia dipasang di Shanghai pada bulan April tanpa izin Vatikan.
KEYWORD :Paus Fransiskus Vatikan China Uskup Shanghai
