Sabtu, 23/11/2024 18:52 WIB

India Ingin Dorong G-20 Naikkan Pajak Perusahaan

India Ingin Dorong G-20 Naikkan Pajak Perusahaan

Perdana Menteri ndia Narendra Modi mendengarkan saat upacara pembukaan KTT Iklim PBB COP26, di Glasgow, Skotlandia, 1 November 2021. (Foto: AP/Alberto Pezzali)

New Delhi, Jurnas.com - India akan mendorong negara-negara yang tergabung di kelompok G-20, untuk menaikkan pajak perusahaan multinasional yang memperoleh memperoleh keuntungan berlebih, dalam pertemuan awal pekan depan.

Lebih dari 140 negara seharusnya menerapkan kesepakatan 2021 tentang pengenaan pajak pada perusahaan multinasional mulai tahun depan. Aturan saat ini dinilai ketinggalan zaman, karena raksasa digital seperti Apple atau Amazon dapat membukukan keuntungan di negara dengan pajak rendah.

Kesepakatan itu, yang juha didorong oleh Amerika Serikat (AS), akan memungut pajak minimal 15 persen untuk perusahaan global besar, ditambah pajak tambahan 25 persen untuk laba berlebih, sebagaimana didefinisikan oleh Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD).

Tetapi beberapa negara memiliki kekhawatiran tentang perjanjian multilateral yang mendasari elemen utama dari rencana tersebut, dan beberapa analis mengatakan perombakan tersebut berisiko gagal.

"India telah mengajukan saran untuk mendapatkan hak pajaknya atas kelebihan laba perusahaan multinasional," kata seorang pejabat India dikutip dari Reuters pada Minggu (16/7).

Tiga pejabat, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya karena diskusi dengan OECD sedang berlangsung dan pertemuan G20 belum dimulai, mengatakan India menginginkan peningkatan yang signifikan dalam pajak yang dibayarkan ke negara-negara tempat perusahaan melakukan bisnis. Mereka tidak merinci jumlahnya.

Berdasarkan perjanjian tersebut, perusahaan global dengan pendapatan tahunan lebih dari 20 miliar euro (US$22 miliar) dianggap menghasilkan laba berlebih, jika laba melebihi pertumbuhan tahunan 10 persen. Biaya tambahan 25 peraen dari keuntungan berlebih ini akan dibagi di antara negara-negara.

India, yang memperjuangkan bagian pajak yang lebih tinggi untuk pasar tempat perusahaan melakukan bisnis, adalah negara terpadat di dunia dan akan menjadi salah satu pasar konsumen terbesar.

Pendapatan rata-rata orang India diperkirakan bakal tumbuh lebih dari 13 kali lipat menjadi US$27.000 pada akhir tahun 2047, menurut sebuah survei yang dilakukan oleh People`s Research on India`s Consumer Economy.

Negara tuan rumah G20 juga akan mengusulkan agar pemotongan pajak dipisahkan dari prinsip pajak keuntungan berlebih. Aturan sekarang mengatakan negara mengimbangi bagian pajak perusahaan dengan pajak pemotongan yang dikumpulkan.

KEYWORD :

G-20 India Pajak Perusahaan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :