Sabtu, 23/11/2024 17:29 WIB

Isomaltulosa Bisa Jadi Solusi Jaga Kadar Gula Diabetisi

Menurut Dokter Marini, isomaltulosa mirip dengan sukrosa, namun mampu bertahan lebih lama, konstan dalam hal penyediaan energi yang diperlukan tubuh dan otak bila dibandingkan dengan sukrosa.

Dokter spesialis gizi klinik Marini Siregar, SpGK (kedua kiri) dalam media briefing bertajuk Isomaltulosa Cegah Terjadinya Peningkatan dan Penurunan Drastis Kadar Gula Diabetisi, yang digelar di kawasan Menteng, Jakarta, Rabu (25/7/23). (Foto: Ist/Jurnas.com)

Jakarta, Jurnas.com - Zat Karbohidrat alami (isomaltulosa) dapat menjadi solusi bagi para penderita diabetes (diabetisi), sebagai sumber energi bagi tubuh tanpa khawatir peningkatan dan penurunan kadar gula.

Para diabetisi harus menjaga pola makan yang seimbang sebagai upaya pemenuhan kebutuhan energi tubuh, salah satunya dengan mengonsumsi nutrisi yang cukup dan makanan yang tinggi serat.

Diabetes merupakan penyakit yang berbahaya namun lumrah didengar masyarakat. Kadar gula tinggi merupakan sebab utama diabetes, maka penting meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menjaga kadar gulanya.

"Diabetes merupakan penyakit yang `akrab` kita dengar, padahal sebenarnya merupakan silent killer yang berbahaya." kata dr. Marini Siregar, di Jakarta, pada Selasa (25/7).

Terdapat dua jenis diabetes, yaitu diabetes tipe satu dan dua. Diabetes tipe satu disebabkan oleh kurangnya hormon insulin dalam tubuh yang dihubungkan dengan proses autoimun serta sangat dipengaruhi oleh faktor genetik dan lingkungan.

Diabetes tipe dua, yaitu tubuh dapat menghasilkan insulin secara normal, namun insulin tidak dapat digunakan secara normal. Kondisi ini disebut juga resistensi insulin.

“Beberapa gejala yang mudah dikenali seperti rasa haus dan lapar yang berlebih, sering buang air kecil, penurunan berat badan secara tiba-tiba, lemah badan, cepat lelah, penglihatan mulai kabur, luka sembuh secara lambat, gatal–gatal pada kulit,” jelas dr. Marini.

Menurut Dokter Marini, isomaltulosa mirip dengan sukrosa, namun mampu bertahan lebih lama, konstan dalam hal penyediaan energi yang diperlukan tubuh dan otak bila dibandingkan dengan sukrosa.

"Isomaltulosa yang masuk bersama makanan atau minuman akan diserap oleh tubuh tubuh 26-45% lebih lambat dari jenis gula lainnya dengan demikian gula darah stabil dan menimbulkan efek kenyang yang lebih lama,” imbuh dia.

Isomaltulosa memiliki beberapa keuntungan, seperti: memungkinkan pasokan energi yang seimbang dan berkelanjutan, mendukung diet rendah glikemik rendah, meningkatkan metabolisme, manajemen berat badan dan pembakaran lemak, serta memfasilitasi produk yang aman juga bagi gigi.

KEYWORD :

Isomaltulosa Kadar Gula Diabetisi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :