Ilustrasi - LPG 3 Kg. (Foto/dok. Pertamina/Jurnas)
Jakarta, Jurnas.com - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) meminta pemerintah mengembalikan sistem distribusi gas LPG 3 kg, dari distribusi terbuka menjadi distribusi tertutup.
Hal ini perlu dilakukan mengingat kelangkaan gas subsidi tersebut akhir-akhir ini di berbagai daerah, termasuk di wilayah Jabodetabek.
"Kembalikan distribusi gas elpiji 3 kg menjadi distribusi tertutup, dengan kartu kendali seperti dulu pada 2004. Sehingga nantinya hanya rumah tangga miskin (sesuai DTKS Kemensos) itulah yang boleh dan bisa membeli gas elpiji 3 kg dan sektor UKM UMKM," kata Ketua YLKI Tulus Abadi dalam keterangannya pada Senin (31/7).
Kelangkaan saat ini, lanjut Tulus terjadi akibat adanya penyimpangan distribusi. Gas LPG yang seharusnya untuk orang miskin, diperebutkan oleh keluarga mampu maupun bisnis restoran.
"Sementara di satu sisi kuota tetap, di sisi lain konsumennya bertambah. Jadinya kuota kurang. sehingga di lapangan terjadi kekurangan pasokan," terang dia.
Oleh karena itu, YLKI juga mendesak pemerintah memberikan penegakan hukum bagi sektor bisnis atau industri yang menyalahgunakan gas LPG 3 kg, serta pihak-pihak tertentu melakukan oplos.
"Simple saja persoalannya. Pemerintah punya nyali enggak untuk menerapkan distribusi tertutup? Atau, pemerintah punya fulus (uang) enggak untuk menambah pagu subsidi?" tutup dia.
Gas LPG YLKI Tulus Abadi Kelangkaan Elpiji