Foto gedung kedutaan Arab Saudi sebelum dibuka kembali di Teheran, Iran 8 April 2023. (Reuters)
JAKARTA, Jurnas.com - Kedutaan Arab Saudi di Teheran telah kembali beroperasi, menyusul mencairnya hubungan tujuh tahun setelah misi ditutup.
Kerajaan dan Republik Islam setuju untuk melanjutkan hubungan diplomatik dan membuka kembali kedutaan masing-masing setelah kesepakatan yang ditengahi China diumumkan pada bulan Maret.
Musuh lama di kawasan itu memutuskan hubungan pada 2016 setelah misi diplomatik Arab Saudi di Iran diserang selama protes.
"Kedutaan Arab Saudi di Republik Islam Iran telah secara resmi memulai kegiatannya dan telah beroperasi sejak Minggu," kata kantor berita resmi IRNA, mengutip sumber informasi di Kementerian Luar Negeri Iran.
Belum ada konfirmasi resmi dari Riyadh terkait perpindahan tersebut.
Pada bulan Juni, Iran menandai pembukaan kembali kedutaannya di Riyadh dengan upacara pengibaran bendera.
Media Iran sebelumnya mengaitkan penundaan pembukaan kembali kedutaan Arab Saudi dengan kondisi buruk bangunan yang rusak selama protes tahun 2016.
Terkait Perang Gaza, Yordania Gagalkan Rencana Pengiriman Senjata untuk Penentang Monarki
Laporan itu mengatakan diplomat Arab Saudi akan bekerja dari sebuah hotel mewah di ibu kota Iran sambil menunggu penyelesaian pekerjaan.
Sejak kesepakatan Maret, Arab Saudi telah memulihkan hubungan dengan Suriah dan meningkatkan dorongan untuk perdamaian di Yaman, di mana selama bertahun-tahun telah memimpin koalisi militer melawan Houthi yang didukung Iran.
Iran dalam beberapa bulan terakhir berselisih dengan Arab Saudi dan Kuwait atas kepemilikan ladang gas yang disengketakan.
Arab Saudi dan Kuwait mengklaim "kepemilikan tunggal" atas lapangan tersebut, dengan Iran memperingatkan akan "mengejar haknya" ke zona lepas pantai jika negosiasi gagal.
Sumber: AFP/Al Arabiya
KEYWORD :Hubungan Iran Arab Saudi Kedutaan Besar Arab Saudi Timur Tengah
