Sabtu, 23/11/2024 14:06 WIB

Rusia Berencana Tingkatkan Ekspor Ikan dan Makanan Laut ke Tiongkok

China melarang impor makanan laut Jepang akibat pelepasan air radioaktif yang telah diolah dari pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Fukushima ke laut.

Seorang penjual mengolah kerang selancar di kedai ikan dan makanan laut, di pasar makanan laut di Beijing, Cina 24 Agustus 2023. REUTERS/Florence Lo

MOSKOW, Jurnas.com - Rusia berencana menambah ekspor produk kelautannya ke Tiongkok setelah negara itu melarang impor makanan laut Jepang akibat pelepasan air radioaktif yang telah diolah dari pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Fukushima ke laut.

Pada bulan Juli, Badan Pengawas Keamanan Pangan Rusia, Rosselkhoznadzor menururkan bahwa Rusia adalah salah satu pemasok produk kelautan terbesar ke Tiongkok, dengan 894 perusahaan Rusia diizinkan mengekspor makanan laut

Dalam pernyataannya pada Jumat malam (26/8), Rosselkhoznadzor mengatakan pihaknya berupaya meningkatkan jumlah eksportir.

"Pasar Tiongkok secara umum menjanjikan untuk produk ikan Rusia. Kami berharap dapat meningkatkan jumlah perusahaan dan kapal Rusia yang bersertifikat, volume produk dan jangkauannya," kata pernyataan Rosselkhoznadzor.

Untuk membantu upaya tersebut, Rosselkhoznadzor berencana melanjutkan dialog dengan Tiongkok mengenai masalah keamanan makanan laut dan menyelesaikan negosiasi dengan Tiongkok mengenai peraturan pasokan produk laut Rusia ke negara tersebut, kata pernyataan itu.

Tiongkok telah melarang beberapa impor makanan dari Jepang, namun larangan total yang dikeluarkan pada hari Kamis itu dipicu oleh kekhawatiran tentang risiko kontaminasi radioaktif setelah negara tersebut mulai melepaskan air yang telah diolah.

Tiongkok adalah tujuan lebih dari setengah ekspor produk akuatik Rusia antara bulan Januari dan Agustus, kata pernyataan itu tanpa memberikan angka, yang didominasi oleh ikan pollock, herring, flounder, sarden, cod, dan kepiting.

Rusia mengekspor 2,3 juta metrik ton hasil laut tahun lalu senilai sekitar US$6,1 miliar, sekitar setengah dari keseluruhan hasil tangkapan, dengan Tiongkok, Korea Selatan, dan Jepang menjadi importir terbesar, menurut badan perikanan Rusia.

Jepang mengatakan kritik dari Rusia dan Tiongkok tidak didukung oleh bukti ilmiah dan tingkat polusi di air akan berada di bawah batas yang dianggap aman untuk diminum berdasarkan standar Organisasi Kesehatan Dunia.

Meski begitu, Rosselkhoznadzor mengatakan pihaknya telah memperketat pemeriksaan impor makanan laut Jepang, meski volumenya tidak signifikan.

Regulator juga mengatakan arah arus di Timur Jauh Rusia, tempat sekitar 70 persen makanan laut Rusia ditangkap, akan mencegah kontaminasi produk laut yang ditangkap oleh kapal-kapal Rusia.

Mereka juga memperketat kontrol radiologi terhadap makanan laut yang ditangkap di perairan Rusia yang relatif dekat dengan Fukushima dan akan menguji sampel tertentu untuk mengetahui tingkat radiasi, Interfax melaporkan pada hari Kamis, mengutip kantor Rosselkhoznadzor di Pasifik.

Sumber: Reuters

KEYWORD :

Hubungan China Rusia Larangan Impor Ikran Jepang PLTN Fukushima




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :