Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo di Pasar Mitra Tani Hortikultura Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jumat 1 September 2023. (Foto: Supianto/Jurnas.com)
JAKARTA, Jurnas.com - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menargetkan bisa mencetak 500 Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) hortikultura hingga akhir tahun ini.
Hal ini disampaikan Mentan Syahrul saat membuka Gebyar Hilirisasi Produk Hortikultura dan launching Gerakan Lompatan Tiga Kali Lipat Hortikultura (Gloria) di Pasar Mitra Tani Hortikultura Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jumat (1/9).
"Kita mendapatkan 465 jenis yang dihilirasi dan targetnya tentu tahun ini kita bisa capai 500 jenis. Ini UMKM yang dibina langsung oleh Direktorat Jenderal Hortikultura," kata Mentan Syahrul.
Diketahui bahwa ada lebih dari 465 UMKM yang menjadi binaan Direktorat Jenderal Hortikultura Kementan. Mereka terdiri dari industri berskala regional, nasional dan UMKM yang sudah bergerak pada ekspor.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 121 UMKM produk hilirisasi cabai, 127 UMKM produk hilirisasi bawang, 86 UMKM produk hilirisasi pisang, 20 UMKM produk hilirisasi nanas, 47 UMKM produk hilirisasi tanaman obat, dan 64 UMKM produk hilirisasi produk horti lainnya.
Mentan Syahrul meminta agar produk hortikultura menjadi pionir ekspor pada tahun mendatang. "Semua UMKM tersebut siap memenuhi pasar nasional. Dan tentu saja hilirisasi ini berdampak pada nilai tambah hingga 100 persen," tutur Mentan Syahrul
Dia berharap semua produk yang diproduksi bisa memberi dampak terhadap kesehatan dan kebugaran tubuh masyarakat Indonesia. Lebih dari itu produk hortikultura mampu menembus dunia farmasi sebagai alternatif pengobatan herbal.
"Yang terpenting itu memang kita harus naik kelas untuk ekspor. Misalnya dari yang tadinya pisang, jadi pisang goreng, kemudian jadi keripik dan jadi obat (farmasi)," imbuh dia.
Direktur Jenderal Hortikultura Kementan, Prihasto Setyanto mengatakan, produk hortikultura selama ini memiliki prospek besar terhadap pasar nasional dan ekspor. Karena itu, kata dia, pihaknya akan terus menjalin kolaborasi dan kerja sama dengan para pengusaha besar dan UMKM.
"Kami akan mengembangkan kerjasama untuk ekspor bersama sejumlah perusahaan besar dan UMKM. Kenapa? Karena UMKM hortikultura memiliki prospek dan potensi pasar yang sangat besar," katanya.
Prihasto mengatakan, pihaknya juga terus berupaya memasarkan produk hortikultura ke berbagai negara di dunia. Produk UMKM Hortikultura, di antaranya melalui forum internasional seperti ODICOFF yang berlangsung di USA, Serbia, Belgia, dan Taiwan, kemudian dibawa juga ke pameran Produk halal di Turki, Mc. Fruit. Italy.
"Produk UMKM Hortikultura telah banyak dipasarkan pada gerai-gerai di seluruh Indonesia baik offline maupun online. Pasar ekspor untuk Produk UMKM sudah ke beberapa negara seperti Arab Saudi, Singapura, Malaysia, Jepang, Hongkong, Belanda, Mesir, Italia, Australia, dan Belgia," katanya.
Penanggungjawab Pengolahan Hasil Produk Hortikultura, Diah Ismayaningrum mengatakan, pemerintah telah memberi bantuan langsung sebesar 300 juta berupa paket mesin, bangsal panen dan bangunan rumah produksi untuk satu kelompok binaan di seluruh Indonesia.
"Bantuan tersebut bersumber dari APBN yang diberikan kepada kelompok UMKM sebesar 300 juta untuk alat mesin, alat bangsal penen dan bangunan produksi sampai ke alat-alat olahannya. Jadi, nanti misalnya untuk produk cabai bisa dibuat cabe kering kemudian sambal cabe minyak," imbuh dia
KEYWORD :UMKM Hortikultura Syahrul Yasin Limpo Prihasto Setyanto Hiliriasi Hortikultura