Bandara Mesir (foto: Flickr)
Jakarta - Pemerintah Mesir patut kecewa, sebab Inggris masih memberlakukan larangan terbang menuju Mesir, menyusul peristiwa penembakan pesawat Rusia pada 2015 silam.
Dalam lawatan Menteri Luar Negeri Inggris, Boris Johnson ke Mesir, Inggris tetap menghargai negeri Piramida tersebut sebagai negara yang turut memperjuangkan perlawanan terhadap aksi terorisme. Meskipun sebelumnya, Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi dan Menteri Luar Negeri Sameh Hasan Shoukry, mendesak agar larangan tersebut dicabut demi mengangkat perekonomian Mesir yang sedang bobrok.
“Penghentian maskapai penerbangan Inggris untuk tujuan Mesir tidak bisa dimengerti dan tidak bisa dibenarkan,” kata Hasan Shoukry kepada Reuters, Sabtu (25/2).
Inggris menjatuhkan larangan terbang ke Mesir pasca pesawat Rusia yang dijatuhkan oleh ISIS di Semenanjung Sinai pada 2015. 224 penumpang yang berada di dalam pesawat tersebut tewas. Akibatnya, Rusia hingga kini memberlakukan larangan terbang ke Mesir, diikuti pula oleh Inggris yang khawatir dengan isu keamanan di negara tersebut.
Lebih dari enam tahun pasca penggulingan Hosni Mubarak, Mesir masih megap-megap menghadapi perpolitikan dalam negeri. Hingga saat ini Mesir belum bisa memaksimalkan pendapatan di sektor investasi maupun kunjungan wisatawan.
KEYWORD :Mesir Inggris Terorisme