Kementerian Agama, Lukman Hakim bersama penerima penghargaan kepala daerah berprestasi pada Minggu (26/2)
Jakarta - Menteri Agama (Menag) Republik Indonesia Lukman Hakim Saifuddin meminta agar keberagamaan di Indonesia dikembalikan kepada substansi, bukan malah dipolitisasi yang disebut berdampak pada keutuhan berbangsa.
Hal ini ditekankan Menag Lukman agar Indonesia tidak mencontoh negara-negara Timur Tengah yang mengalami konflik berkepanjangan, akibat menjadikan agama sebagai alat politik.
"Kita tentu tidak ingin mengalami nasib yang sama dengan negara lain, yg mana agama digunakan utk memecah belah sesama. Agama akhirnya juga digunakan sebagai politisasi dan diperalat untuk membuat persaudaraan tergerus dan tereduksi," kata Menag Lukman dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Kemenag, Minggu (26/2), di Jakarta.
Dengan demikian, menurut Lukman, mengembalikan agama kepada substansi setidaknya harus dilakukan dalam dua hal. Pertama, agama harus membuat dampak positif terhadap pribadi masyarakat Indonesia dan orang lain. Kedua, agama hendaknya digunakan untuk merajut dan menjalin kemajemukan yang ada di Indonesia.
"Kita dikenal sebagai bangsa yang relijius dan agamis, maka nilai-nilai agama harus diarahkan sebagai sesuatu yang berfungsi untuj menjaga dan merawat kemajemukan kita yang luar biasa besarnya ini," tambah Menag.
KEYWORD :Menag Politisasi agama Lukman Hakim