Wakil Ketua Komisi III DPR, Ahmad Sahroni
Jakarta, Jurnas.com - Bareskrim Polri bekerja sama dengan Royal Malaysia Police, Royal Malaysian Customs Departement, Royal Thai Police, Us-Dea, dan instansi terkait lainnya berhasil membongkar tindak pidana pencucian uang (TPPU) jaringan Fredy Pratama.
Jaringan ini merupakan pengedar narkotika jenis sabu dan ekstasi lintas negara. Kabareskrim Polri Komjen Pol. Wahyu Widada memaparkan, jumlah aset yang telah disita mencapai Rp10,5 triliun.
Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni pun lantas memberi apresiasi atas keberhasilan Polri dalam mengungkap kasus besar ini. Politikus NasDem tersebut menilai, langkah ini sebagai wujud keseriusan Polri dalam memberantas bandar narkoba.
“Komisi III memberi apresiasi luar biasa atas kinerja Polri dalam membongkar jaringan narkoba yang diduga terbesar ini. Dari penangkapan ini kita bisa melihat kerjasama ciamik Bareskrim Polri tidak hanya dengan institusi dalam negeri tapi juga polisi negara tetangga yang sangat efektif dan tajam. Ini prestasi yang luar biasa,” ujar Sahroni, kepada wartawan, Jakarta, Selasa (12/9).
Selanjutnya, Sahroni terus mendorong Polri agar menuntaskan kasus ini dengan menangkap pelaku utama, yaitu Fredy Pratama. Karena menurut Sahroni, jika otak di balik kejahatan besar ini belum tertangkap, akan sulit untuk benar-benar ‘mematikan’ jaringannya.
“Walaupun progresnya sudah baik, sudah ada ratusan tersangka dan penyitaan, namun saya rasa, pengungkapan ini masih dalam tahap awal. Polri masih punya PR besar untuk tangkap pelaku utamanya. Karena kalau tidak, jaringannya pasti masih akan terus aktif, kembali merekrut, dan mencari celah-celah baru,” tambahnya.
Oleh karena itu, Sahroni berharap Polri bisa menjadi pihak yang memimpin pemberantasan tuntas terhadap jaringan narkoba terbesar ini. Sebab Sahroni menilai, Indonesia menjadi salah satu negara yang paling dirugikan atas aktivitas jaringan Fredy Pratama.
“Saya yakin Polri pasti bisa pimpin pemberantasan jaringan ini sampai ke akar-akarnya. Negara kita, dari segala aspek, sudah terlalu banyak dirugikan oleh aktivitas jahat mereka. Jadi penuntasannya harus benar-benar diprioritaskan,” pungkas Sahroni.
KEYWORD :Ahmad Sahroni Komisi III DPR Bareskrim Polri Jaringan Narkoba Terbesar