Pertemuan Pemimpin Korea Utara dan Rusia ( Foto : Detik.com )
Jakarta, Jurnas.com - Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un telah menerima pelindung tubuh serta drone sebagai hadiah perpisahan saat ia menyelesaikan perjalanan ke Rusia pada Minggu ( 17/09 ) yang telah membuat khawatir negara-negara Barat.
Dikutip dari Media pemerintahan Rusia TASS, bahwa pengiriman tersebut merupakan puncak dari kunjungan enam hari yang jarang terjadi, yang dimana Trump telah mengadakan pembicaraan dengan timpalannya dari Rusia yakni Vladimir Putin, sehingga hal ini meningkatkan memungkinan Korea Utara dapat memberikan persenjataan kepada Rusia untuk membantu invasinya ke Ukraina.
Saat dia pergi, gubernur wilayah Primorye di Rusia timur jauh memberinya rompi antipeluru dan satu set drone, lapor media pemerintah Rusia TASS.
Serangan ke Kursk Hancurkan Tiga Jembatan, Presiden Ukraina Sebut Pembalasan Rusia hanya Gertakan
“Ini adalah pelindung tubuh dengan zona perlindungan untuk dada, bahu, tenggorokan, dan selangkangan, dan jauh lebih ringan dibandingkan pelindung tubuh lainnya,” kantor berita negara menambahkan.
Selain itu, Kim juga diberikan lima drone kamikaze yang diproduksi di wilayah yang sama, serta drone pengintai jenis pesawat Geranium-25, tambah TASS. Bahkan, ada satu set pakaian khusus yang tidak terlihat oleh kamera pencitraan termal yang merupakan hadiah tambahan.
Setelah upacara perpisahan yang mencakup karpet merah dan penjaga kehormatan, Kim terlihat menaiki kereta lapis baja pribadinya, yang meninggalkan stasiun kereta Artyom. Sementara para pejabat Rusia melambai kepada Kim, dalam sebuah video yang diterbitkan oleh kantor berita negara Rusia RIA Novosti.
Menurut RIA, kereta tersebut diperkirakan menempuh jarak lebih dari 200 kilometer (124 mil) dari Artyom ke kota perbatasan Khasan.
Perjalanan dengan fokus militer
Kim dan Putin bertemu di Timur Jauh Rusia pada hari Rabu dan terlibat dalam pertemuan selama lima jam di pelabuhan antariksa Vostochny Cosmodrom, yang dimana Putin berbicara kepada Kim menunjukkan “ketertarikan besar” bahwa Korea Utara telah menjadikan teknologi luar angkasa sebagai prioritas.
Sehingga, Kim menawarkan dukungannya kepada Putin setelah pembicaraan mereka, dengan mengatakan, “Saya akan selalu mendukung Rusia.” ungkap Putin dalam menggambarkan diskusi mereka yang “sangat substantif.”
Adapun pada pertemuan tersebut dilatarbelakangi oleh peringatan pemerintah AS pada awal bulan bahwa perundingan senjata “berkembang secara aktif” diantara kedua negara. Tidak ada kesepakatan yang diumumkan secara publik.
Sedangkan Media pemerintah Korea Utara atau KCNA melaporkan bahwa Kim “sangat terkesan” dengan industri manufaktur pesawat Rusia setelah melakukan perjalanan ke Pabrik Penerbangan Yuri Gagarin Komsomolsk-on-Amur pada hari Jumat kemarin. Lanjut Kim telah mengunjungi berbagai fasilitas, termasuk bengkel perakitan badan pesawat jet tempur dan bengkel produksi sayap.
Lanjut pada hari Sabtu, ia memeriksa pesawat tempur, mengunjungi lapangan terbang bersama Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu sekaligus mengunjungi fregat Armada Pasifik, yang didampingi oleh panglima Angkatan Laut Rusia.
Kerja sama militer antara angkatan bersenjata kedua negara dan di bidang pertahanan dan keamanan nasional telah dibahas antara Kim dan Shoigu, menurut KCNA.
Korea Selatan, Jepang, Ukraina, Amerika Serikat dan negara-negara di Eropa telah merasa khawatir dengan kunjungan tersebut, namun apa dampak dari kunjungan tersebut sampai sekarang belum sepenuhnya terungkap.
KEYWORD :KCNA Kim Jong Un Rusia Korea Utara TASS